Salin Artikel

Jokowi Kunjungan Kerja ke Australia dan Papua Nugini, Dilanjut ke Jayapura

"Pagi hari ini, saya dan delegasi terbatas akan melakukan kunjungan 2 hari di Sydney, Australia, dan satu hari di Port Moresby, Papua Nugini," kata Jokowi di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin.

Jokowi mengatakan, Australia dan Papua Nugini adalah tetangga dekat, sahabat baik, serta mitra strategis Indonesia di Pasifik.

Menurutnya, kunjungan ke Australia bernilai strategis karena ia akan mengadakan pertemuan tahunan dengan Perdana Menteri Anthony Albanese.

Pertemuan tahunan antara kedua kepala pemerintahan ini sebelumnya digelar di Istana Bogor pada Juni 2022 lalu.

Selain Albanese, Jokowi juga akan bertemu dengan para gubernur jenderal dan pengusaha Australia yang telah dan akan berinvestasi di Indonesia.

"Sejumlah agenda prioritas yang akan dibahas di Australia adalah utamanya investasi, perdagangan karena ada kenaikan perdagangan dan investasi yang cukup drastis dari Australia, kemudian di bidang kesehatan, transisi energi, dan peningkatan SDM," ujar Jokowi.

Setelah dua hari di Australia, pada Rabu (5/7/2023), Jokowi akan melanjutkan perjalanan ke Port Moresby, Papua Nugini.

"Ini adalah kunjungan balasan memenuhi undangan Perdana Menteri James Marape," kata Jokowi.

Setelah menyudahi kunjungan kerjanya, Jokowi akan kembali ke tanah air pada Kamis melalui Jayapura, Papua.

"Insya Allah nanti saya akan kembali ke tanah air tanggal 6 Juli ke Papua, ke Jayapura, untuk mengikuti Papua Street Festival tanggal 7 Juli yang akan datang," kata Jokowi.

Dalam kunjungan kerja ini, Jokowi didampingi oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno.

https://nasional.kompas.com/read/2023/07/03/12053871/jokowi-kunjungan-kerja-ke-australia-dan-papua-nugini-dilanjut-ke-jayapura

Terkini Lainnya

Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Nasional
Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Nasional
Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Nasional
Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Nasional
Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Nasional
Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Nasional
Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Nasional
Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Nasional
Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Nasional
Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Nasional
Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Nasional
Bawaslu Akui Kesulitan Awasi 'Serangan Fajar', Ini Sebabnya

Bawaslu Akui Kesulitan Awasi "Serangan Fajar", Ini Sebabnya

Nasional
Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke