Pada kesempatan itu, Jokowi mengingatkan bahwa gerak-gerik Polri selalu diawasi oleh masyarakat.
Ia pun meminta Polri untuk berhati-hati dalam bertindak lantaran kini semua hal bisa disebarluaskan di media sosial.
Lalu, Jokowi meminta Polri untuk berbenah secara internal. Kepala Negara menginginkan kualitas polisi dijaga mulai dari level rekrutmen.
Bahkan, mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga meminta tidak ada kubu-kubuan di dalam Polri.
Jokowi menegaskan, sistem promosi terhadap anggota kepolisian harus dilakukan secara benar.
Sementara itu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo langsung memamerkan sejumlah capaian kepolisian usai Jokowi memberikan peringatan-peringatan tersebut.
Kapolri turut meminta maaf jika hati masyarakat pernah tersakiti karena ulah anggota polisi.
Gerak-gerik Polri diawasi
Salah satu pesan Jokowi ke Polri yakni soal berhati-hati dalam bertindak.
Jokowi awalnya menyatakan bahwa Polri selalu bersentuhan dengan masyarakat dalam menjalankan tugasnya.
Oleh karena itu, Polri tidak hanya melindungi dan mengayomi warga,tetapi semua aktivitas polri juga dipantau masyarakat.
"Setiap saat anggota Polri bersentuhan dengan rakyat. Melindungi, mengayomi, masyarakat, tapi di saat yang sama juga diawasi oleh rakyat. Hati-hati," ujar Jokowi.
"Sekarang ini segala sesuatu bisa direkam, disebarluaskan. Gerak-gerik Polri sekecil apa pun tak bisa ditutup-tutupi lagi," kata dia.
"Tidak boleh lagi ada blok-blokan, tidak boleh lagi ada patron-patronan, kualitas SDM harus dijaga sejak rekrutmen," ujar Jokowi.
Jokowi menyampaikan, Polri harus memperbaiki sistem promosi yang dilakukan kepada setiap anggotanya.
Selain itu, pengawasan dan kedisiplinan terhadap anggota Polri juga perlu diperketat.
Kepala Negara meminta Polri untuk terus mengabdi kepada masyarakat tanpa henti.
"Jadilah Bhayangkara sejati yang mengabdikan tanpa henti kepada masyarakat, bangsa, dan negara untuk kemajuan Indonesia. Dirgahayu Kepolisian Negara Republik Indonesia," imbuhnya.
Jangan tajam ke bawah, tumpul ke atas
Jokowi mengingatkan Polri harus menggunakan kekuatan penegakan hukum secara benar.
Menurut dia, jangan sampai kekuatan besar Polri dianggap hanya tajam ke bawah, tetapi tumpul ke atas.
"Saya perlu tekankan, saya perlu tekankan, kewenangan Polri itu besar. Kekuatan Polri itu juga besar, ini harus digunakan secara benar," ujar Jokowi.
"Jangan ada yang disalahgunakan, jangan ada lagi persepsi hanya tajam ke bawah tapi tumpul ke atas," kata dia.
Kepala Negara mengingatkan, masyarakat Indonesia membutuhkan rasa aman, keadilan, dan diayomi.
Oleh karena itu, dia meminta kepada jajaran Polri tidak mengabaikan keinginan masyarakat itu.
Polri juga diharapkan mampu memberikan kepastian perlindungan, kepastian hukum, serta kepastian kemananan untuk masyarakat dan pengusaha.
Kapolri minta maaf
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyampaikan, dia mewakili Polri meminta maaf apabila anggotanya pernah menyakiti hati masyarakat.
"Dengan segala kerendahan hati, kami mengucapkan permohonan maaf atas perbuatan yang menyakiti hati masyarakat," ujar Sigit.
Sigit menegaskan, Polri akan terus berkomitmen dan berusaha keras untuk melakukan perbaikan dan evaluasi.
Dengan begitu, Polri bisa selalu berubah menjadi lebih baik, khususnya melalui momentum hari ulang tahun (HUT) Bhayangkara ke-77 ini.
"Polri berkomitmen untuk terus menjaga amanah dan harapan masyarakat terhadap setiap pelaksanaan tugas," ujar dia.
Lalu, Sigit mengungkit pesan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bahwa polisi harus menanam dalam hati bahwa menjadi polisi bukanlah sekadar profesi, melainkan juga untuk mengabdi kepada masyarakat.
https://nasional.kompas.com/read/2023/07/03/08315411/pesan-pesan-jokowi-ke-polri-jangan-ada-patron-patronan-tidak-tajam-ke-bawah