Fenomena Caleg Artis, KD: Setiap 5 Tahun Pasti Akan Dipandang Sebelah Mata, Itu Jelas

Ia tak menampik fenomena artis akan mengalami pergunjingan setiap tahun pemilu, apalagi sesudah mereka masuk dan terjun ke politik.

"Setiap lima tahun pasti, artis akan dipandang sebelah mata itu jelas. Karena memang artis lebih banyak dapat followers. Banyak followers-followers yang lebih nge-follow artis ketimbang ngelihat websitenya DPR RI, itu jelas," kata Kris Dayanti dalam diskusi Koordinatoriat Wartawan Parlemen (KWP) di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (27/6/2023).

Kendati demikian, diva musik dengan nama panggung KD ini mengaku pergunjingan itu justru menjadi tantangan baginya untuk membuktikan kinerja di DPR.

Maka, sesuai arahan partai, KD wajib turun ke masyarakat. Meski diakuinya, hal tersebut tidak mudah.

"Bagaimana saya mengetuk rumah mereka mendatangi bersama para relawan di 600 titik, di 471 desa, yang mungkin saya kalau jadi penyanyi aja enggak mungkin," katanya.

Namun, anggota DPR Daerah Pemilihan Malang Raya ini juga bercerita bagaimana ia masih menemukan sejumlah kritik terhadapnya di media sosial.

Kata dia, ada saja netizen atau warganet yang menyoroti postingannya di Instagram karena banyak mengunggah foto selfie daripada bekerja sebagai wakil rakyat.

Padahal, menurut dia yang terjadi sebenarnya tidak demikian.

"Saya kemarin masih scrolling sekali masih kerap terjadi, 'Opo sih kerjone mung selfie selfie tok', mungkin yang dilihat pas kita selfie. Namanya juga anggota DPR juga manusia ya Bu ya," ucap KD.

Tak sampai situ, diakuinya jika fenomena artis sebagai anggota DPR atau calon legislatif (caleg) juga menimbulkan tantangan tersendiri.

Tantangan itu bahkan dialaminya di lingkup internal keluarga sekalipun.

Kris Dayanti bercerita bagaimana sang kakak, tidak tahu apa saja kerja anggota DPR. Ia pun menjelaskan bagaimana kerja-kerjanya selama menjadi anggota DPR.

"Saya ngomong tentang kakak saya. Dia menyanyi di depan tujuh presiden dan teman-temannya semua anggota DPR, tapi dia enggak tahu kerjanya DPR apa," ucapnya.

"Ketika saya posting kegiatan-kegiatan saya, 'Poksi (Kelompok Fraksi) itu apa sih, paripurna begitu. Oh kerjanya gitu'. Jadi ada bahasa-bahasa yang sangat sederhana yang saya pikir ya saatnya media dan juga kita sebagai anggota DPR RI bergerak untuk menyampaikan kerja kita," tambahnya.