Salin Artikel

Survei Litbang "Kompas": Elektabilitas Gerindra Unggul di 3 Pulau Besar

"Di wilayah Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi, Gerindra menjadi jawara dengan menguasai dukungan pemilih," tulis Litbang Kompas, dikutip dari Harian Kompas edisi Selasa (23/5/2023).

Di tiga wilayah tersebut, elektabilitas Gerindra teratas diikuti oleh PDI-P, Partai Golkar, dan Partai Nasdem yang masuk dalam empat besar.

Di Pulau Sumatera, Gerindra memperoleh elektabilitas sebesar 24,8 persen. Disusul oleh PDI-P 15,1 persen, Nasdem 10,5 persen, dan Golkar 7,1 persen.

Gerindra pun unggul cukup jauh di Sulawesi dengan elektabilitas 27,6 persen.

Partai besutan Prabowo Subianto ini unggul dari Golkar yang berada di peringkat kedua dengan angka keterpilihan 13,8 persen.

Elektabilitas PDI-P dan Nasdem berada di peringkat ketiga dan keempat di Sulawesi, masing-masing dengan 10,3 persen dan 9,2 persen.

Gerindra juga unggul di wilayah Kalimantan dengan mengantongi angka keterpilihan sebesar 18,2 persen.

Namun, selisih keunggulan Gerindra di Kalimantan tidak terpaut jauh karena di bawahnya terdapat Golkar dengan elektabilitas 15,6 persen, Nasdem 14,3 persen, dan PDI-P 13 persen.

Walaupun elektabilitas PDI-P tertinggal di Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi, keterpilihan partai besutan Megawati ini unggul di wilayah Jawa, Bali-Nusa Tenggara, dan Maluku-Papua.

PDI-P tercatat memperoleh elektabilitas sebesar 26,4 persen di Jawa, 43,9 persen di Bali-Nusa Tenggara, dan 30,4 persen di Maluku-Papua.

Sementara itu, Gerindra duduk di peringkat dua pada tiga wilayah tersebut dengan elektablitas 15,9 persen di Jawa, 12,1 persen di Bali-Nusa Tenggara, adn 19,6 persen di Papua.

Sebanyak 1.200 responden dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi Indonesia.

Survei ini memiliki tingkat kepercayaan 95 persen, dengan margin of error lebih kurang 2,83 persen.

https://nasional.kompas.com/read/2023/05/23/05480991/survei-litbang-kompas-elektabilitas-gerindra-unggul-di-3-pulau-besar

Terkini Lainnya

Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Nasional
Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Nasional
Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Nasional
Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Nasional
Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke