Menurut Direktur Riset SMRC Deni Irvani, hasil ini berdasarkan survei yang dilaksanakan SMRC pada 30 April hingga 7 Mei 2023 kepada 1.020 responden.
"Kita bertanya, menurut masyarakat, siapa di antara nama-nama capres yang kemungkinan besar tidak akan melanjutkan program yang telah dijalankan oleh pemerintahan Jokowi," ujar Deni dalam pemaparan hasil survei yang dilakukan secara daring pada Minggu (21/5/2023).
"Hasilnya nama Anies Baswedan disebut oleh 30,3 persen responden. Kemudian disusul Prabowo Subianto yang disebut oleh 19,6 responden," ungkapnya.
Selanjutnya, ada Airlangga yang disebut oleh 18,2 persen responden.
Sementara itu, nama Ganjar Pranowo hanya disebut juga oleh sebanyak 7,9 persen responden.
Di samping itu, ada 24,1 persen responden yang tidak menjawab.
Deni melanjutkan, pihaknya juga menanyakan pertanyaan sebaliknya.
Yakni siapakah di antara nama nama capres-capres yang paling bisa melanjutkan program yang telah dijalankan pemerintah Presiden Jokowi.
Misalnya untuk melanjutkan program pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), kemudian pembangunan infrastruktur, jalan tol, bandara, pelabuhan dan lain-lain.
Dari pertanyaan itu mayoritas responden menyebutkan Ganjar Pranowo.
"Dari empat nama capres kita lihat, Ganjar mendapat respon 44,5 persen atau nama Ganjar disebut oleh sebanyak responden tersebut. Merupakan yang paling tinggi," lanjutnya.
Kemudian capres berikutnya yang dinilai paling bisa melanjutkan program Jokowi adalah Prabowo Subianto yang disebut oleh 25 persen responden.
Meski demikian, kata Deni, ada perbedaan jumlah responden yang cukup siginifikan yakni hampir 20 persen antara Ganjar dengan Prabowo.
"Lalu di bawah Prabowo ada Anies Baswedan yang disebut oleh 18,8 persen responden. Kemudian Airlangga Hartarto hanya disebut oleh 1 persen responden," ungkap Deni.
"Kemudian ada 10,7 persen responden yang tidak punya jawaban," tuturnya.
Deni menjelaskan, apabila dilihat dari dua temuan di atas maka telah terbentuk pola. Yaitu Ganjar Pranowo dinilai sebagai capres yang akan melanjutkan kinerja Jokowi.
Anies justru sebaliknya, yakni sebagai capres yang dinilai kemungkinan besar tidak akan melanjutkan program Presiden Jokowi.
"Ini mengonfirmasikan anggapan bahwa Anies adalah antitesis pemerintah sekarang. Apalagi parpol-parpol pendukung Anies telah menamakan diri sebagai koalisi perubahan. Yang artinya bukan kontinuitas atau keberlanjutan," jelas Deni.
Deni menambahkan, survei atas nama-nama kandidat capres ini merujuk kepada nama-nama yang saat ini mengemuka.
Sebagaimana diketahui, Anies Baswedan dicalonkan PKS, Nasdem, Demokrat.
Prabowo Subianto sudah ditetapkan sebagai capres oleh Gerindra dan juga mendapat dukungan dari PKB.
Lalu Ganjar Pranowo sudah dideklarasikan sebagai capres PDI-P yang juga didukung oleh sejumlah parpol lain seperti PPP, Hanura, dan PSI.
Dan ada satu nama lain yang saat ini juga disebut sebut sebagai capres yakni Airlangga Hartarto karena berdasarkan rapimnas Golkar Airlangga adalah capres dari Partai Golkar.
Adapun survei SMRC digelar pada 30 April sampai 7 Mei 2023.
Populasinya survei adalah seluruh WNI yang memiliki hak pilih dalam pemilu.
Kemudian dari populasi itu dipilih secara acak dengan metode multistage random sampling sebanyak 1.220 responden dan ada 1.020 responden yang dapat diwawancarai secara valid.
Margin of error survei diperkirakan sebesar plus minus 3,1 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Semua responden diwawancara secara tatap muka oleh pewawancara yang sudah dilatih.
https://nasional.kompas.com/read/2023/05/21/16080291/survei-smrc-303-persen-responden-sebut-anies-tak-akan-lanjutkan-program