Salin Artikel

Temui Try Sutrisno, Cak Imin Diingatkan Soal Sosok Pemimpin yang Baik

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengaku menerima pesan dari Wakil Presiden ke-6 RI Try Sutrisno tentang sosok calon pemimpin yang baik bagi bangsa dan negara.

Pesan itu disampaikan Try dalam pertemuan tertutup bersama Cak Imin, di kediamannya, kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (20/5/2023).

"Salah satunya beliau mengingatkan untuk menjadi pemimpin yang benar. Itu yang pertama, harus pintar. Yang kedua, hatinya bersih. Yang ketiga, punya iman dan taqwa yang kuat," kata Cak Imin ditemui usai pertemuan, Sabtu.

Cak Imin memuji sosok Try sebagai negarawan dan tokoh yang dihormatinya.

Kata dia, Try sosok yang luar biasa dan berilmu. Meski sudah usia 87 tahun, kata Cak Imin, keilmuan Try tidak pernah pudar.

"Usia sudah 87 masih sangat istiqamah, konsisten, ilmu-ilmunya luar biasa. Yang paling penting istiqamah, konsisten, kemudian tetap pada pendirian yang kuat," ujar dia.

Cak Imin juga menyampaikan pesan Try agar semua pihak kembali pada Pancasila dan Undang-undang Dasar (UUD) 1945.

"Beliau menitipkan, ayo kembali kepada dasar Pancasila dan UUD 1945 yang asli, yang murni. Jangan kebablasan. Kira-kira begitu," kata dia.

Perlu diketahui, pertemuan Cak Imin dan Try Sutrisno berlangsung tertutup di kediaman Try, kawasan Menteng, Jakarta.

Pertemuan itu dilakukan lebih kurang 1 jam 30 menit.

Dalam pertemuan ini, Cak Imin membawa serta elite PKB lainnya, yakni Wakil Ketua Umum Jazilul Fawaid, Waketum Hanif Dhakiri, Sekretaris Jenderal Hasanuddin Wahid dan Wakil Sekretaris Jenderal Syaiful Huda.

https://nasional.kompas.com/read/2023/05/20/14542811/temui-try-sutrisno-cak-imin-diingatkan-soal-sosok-pemimpin-yang-baik

Terkini Lainnya

Jaksa yang Menangani Kasus Ferdy Sambo Cs Meninggal Dunia

Jaksa yang Menangani Kasus Ferdy Sambo Cs Meninggal Dunia

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, PKS: Kontrol Terhadap Pemerintah Wajib

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, PKS: Kontrol Terhadap Pemerintah Wajib

Nasional
Istri di Minahasa Dibunuh karena Mengigau, Komnas Perempuan Sebut Fenomena Femisida

Istri di Minahasa Dibunuh karena Mengigau, Komnas Perempuan Sebut Fenomena Femisida

Nasional
Kabaharkam Siapkan Strategi Pengamanan Khusus di Akses Masuk Pelabuhan Jelang WWF ke-10 di Bali

Kabaharkam Siapkan Strategi Pengamanan Khusus di Akses Masuk Pelabuhan Jelang WWF ke-10 di Bali

Nasional
Ketua KPU Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada, Pakar: Jangan-jangan Pesanan...

Ketua KPU Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada, Pakar: Jangan-jangan Pesanan...

Nasional
Sebut Caleg Terpilih Tak Wajib Mundur jika Maju Pilkada, Ketua KPU Dinilai Ingkari Aturan Sendiri

Sebut Caleg Terpilih Tak Wajib Mundur jika Maju Pilkada, Ketua KPU Dinilai Ingkari Aturan Sendiri

Nasional
Minta La Nyalla Kembali Pimpin DPD RI, Fahira Idris: Penguatan DPD RI Idealnya Dipimpin Sosok Pendobrak

Minta La Nyalla Kembali Pimpin DPD RI, Fahira Idris: Penguatan DPD RI Idealnya Dipimpin Sosok Pendobrak

Nasional
Sejumlah Bantuan Jokowi ke Prabowo Siapkan Pemerintahan ke Depan...

Sejumlah Bantuan Jokowi ke Prabowo Siapkan Pemerintahan ke Depan...

Nasional
Amankan World Water Forum 2024 di Bali, Korlantas Kirim 1.532 Polantas Gabungan

Amankan World Water Forum 2024 di Bali, Korlantas Kirim 1.532 Polantas Gabungan

Nasional
Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

Nasional
Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Nasional
“Oposisi” Masyarakat Sipil

“Oposisi” Masyarakat Sipil

Nasional
Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke