Menurut Megawati, pertemuan itu sekadar silaturahim dalam rangka Idul Fitri atau Lebaran. Tetapi, pemberitaan di masyarakat justru mengarah ke hal politik praktis.
"Kemarin, waktu dikumpulkan ketua-ketua umum, silaturahim dengan presiden, itu sebenarnya kalau beritanya sudah politik apa yang dibicarakan. Enggak ada (bahas politik), silaturahim, makan, sudah gitu," kata Megawati saat menjadi pembicara dalam seminar bertajuk konsep pembangunan Bali 100 tahun ke depan, di Badung, Bali, Jumat (5/5/2023).
Megawati mengatakan, Presiden Jokowi hanya menitipkan terkait pentingnya menyiapkan diri untuk menghadapi perubahan demografi.
Menurutnya, Jokowi mengingatkan bahwa saat ini Indonesia memiliki waktu yang baik terkait bonus demografi.
"Beliau cerita, saya nanti ingin menitipkan, karena sudah saya tanya ke ahli-ahli 'saya bicara sama IMF, World Bank, apa entah-entah' bahwa dunia sekarang mengalami perubahan demografi. Ini tolong dicatat," ujar Megawati.
"Kita, menurut beliau, mengalami sebuah demografi-demografi itukan penduduk, itu mulai tahun ini hanya... jadi ada pick time-nya," katanya melanjutkan.
Megawati lantas menilai, Indonesia ke depan memang memiliki demografi yang bagus lantaran diharapkan bisa membawa negara dalam kondisi berkembang menjadi negara maju.
Kendati demikian, ia mengingatkan bahwa bonus demografi tersebut tidak akan selamanya terjadi.
Menurutnya, waktu demografi yang bagus untuk Indonesia tersebut bisa surut di kemudian hari.
Ia mencontohkan negara-negara yang kini mengalami penurunan demografinya seperti China, Jepang hingga Korea Selatan.
"Negara yang mengalami sekarang terbaliknya demografinya itu adalah Jepang, Korea, dan RRT. Jadi, kalau disebut piramid terbalik karena di sini orang-orang tua yang disebut tidak produktif lagi," kata Megawati.
Perlu diketahui, acara seminar tersebut dihadiri oleh Menteri PPN/Bappenas Suharso Monoarfa, Kepala BRIN Laksana Tri Handoko hingga Kepala BPIP Yudian Wahyudi.
Megawati menjadi ketum pertama yang keluar meninggalkan Istana Merdeka.
Pantuan Kompas.com, Megawati meninggalkan Istana Merdeka dengan menumpangi mobil Toyota Alphard hitam bernomor polisi RI 42 sekitar pukul 21.38 WIB.
Awak media sempat mencoba mewawancari Megawati yang terlihat menumpangi mobil tersebut bersama Sekretaris Jenderal DPP PDI-P, Hasto Kristiyanto.
Namun, ketika melintas di depan pintu gerbang, Megawati yang sejak awal telah menurunkan kaca mobilnya hanya melambaikan tangan sembari menyunggingkan senyum lebar kepada awak media.
Demikian juga Hasto yang duduk di samping kiri Megawati. Keduanya kompak tersenyum sembari melambaikan tangan saat awak media bertanya mengenai apa saja hal yang dibahas antara dirinya dengan Presiden Jokowi.
https://nasional.kompas.com/read/2023/05/05/14243921/ungkap-isi-pertemuan-jokowi-dan-6-ketum-parpol-megawati-enggak-ada-bahas