Salin Artikel

Politisi PDI-P: Dari Era Dulu Pertemuan Presiden dengan Partai Politik Sudah di Istana

JAKARTA, KOMPAS.com - Politisi PDI-P Masinton Pasaribu berpendapat bahwa pertemuan yang dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan enam ketua umum partai politik koalisi pemerintah di Istana Negara, pada Selasa (2/5/2023) malam adalah hal biasa.

Menurutnya, kegiatan serupa tidak hanya dilakukan ketika era Presiden Jokowi memimpin. Hal ini disampaikan ketika ditanya banyaknya sorotan publik soal Istana Negara yang menjadi tempat pelaksanaan pertemuan Presiden dan ketum parpol koalisi.

"Dan kemudian dalam aktifitas presiden, dengan partai-partai politik, itu dari zaman era dulu sudah ada di Istana," kata Masinton ditemui di kawasan Menteng, Jakarta, Rabu (3/5/2023).

Ia menyebut secara spesifik bahwa pertemuan presiden dengan ketum partai politik juga pernah dilakukan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Istana. Oleh sebab itu, Masinton mengaku tak ada masalah terkait tempat pelaksanaan pertemuan, sekalipun itu di Istana Negara.

"Kecuali, kalau Istana berubah jadi kantor parpol A, nah itu yang jadi masalah," jelasnya.

Di sisi lain, Masinton menyatakan bahwa Presiden Jokowi kerap mengumpulkan ketum parpol koalisi di luar Istana.

"Ya silaturahmi itu kan bukan hanya di Istana saja, di luar pun Pak Jokowi hadir kok komunikasi," imbuhnya.

Sebelumnya, Presiden Jokowi diketahui mengumpulkan enam ketum parpol koalisi di Istana Negara, Jakarta, Selasa malam. Hanya satu ketum parpol koalisi yang tak hadir, yaitu Ketum Nasdem Surya Paloh.

Tempat pelaksanaan pertemuan yaitu di Istana Negara pun menjadi sorotan.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menilai, Presiden Jokowi tidak etis melaksanakan pertemuan itu di Istana.

Bukan tanpa sebab, Dedi menduga pertemuan itu sarat kepentingan politik praktis, terkait Pemilu dan Pilpres 2024.

"Pertama, pertemuan itu jelas tidak etis karena menggunakan kantor presiden untuk kepentingan politik praktis," kata Dedi kepada Kompas.com, Rabu.

"Jokowi kehilangan wibawa kepala negara karena telah menggunakan kekuasaan untuk kepentingan golongannya sendiri," ujarnya lagi.

https://nasional.kompas.com/read/2023/05/04/05492151/politisi-pdi-p-dari-era-dulu-pertemuan-presiden-dengan-partai-politik-sudah

Terkini Lainnya

Dugaan TPPU Hakim Gazalba Saleh: Beli Alphard, Kredit Rumah Bareng Wadir RSUD di Jakarta

Dugaan TPPU Hakim Gazalba Saleh: Beli Alphard, Kredit Rumah Bareng Wadir RSUD di Jakarta

Nasional
Anggota Bawaslu Intan Jaya Mengaku Disandera KKB Jelang Pemilu, Tebus Ratusan Juta agar Bebas

Anggota Bawaslu Intan Jaya Mengaku Disandera KKB Jelang Pemilu, Tebus Ratusan Juta agar Bebas

Nasional
Dalam Sidang MK, KPU Ungkap Kontak Senjata TNI-OPM Jelang Hitung Suara, Satu Warga Sipil Tewas

Dalam Sidang MK, KPU Ungkap Kontak Senjata TNI-OPM Jelang Hitung Suara, Satu Warga Sipil Tewas

Nasional
Sinyal Kuat Eko Patrio Bakal Jadi Menteri Prabowo

Sinyal Kuat Eko Patrio Bakal Jadi Menteri Prabowo

Nasional
Yakin Presidential Club Sudah Didengar Megawati, Gerindra: PDI-P Tidak Keberatan

Yakin Presidential Club Sudah Didengar Megawati, Gerindra: PDI-P Tidak Keberatan

Nasional
Taruna STIP Meninggal Dianiaya Senior, Menhub: Kami Sudah Lakukan Upaya Penegakan Hukum

Taruna STIP Meninggal Dianiaya Senior, Menhub: Kami Sudah Lakukan Upaya Penegakan Hukum

Nasional
Gejala Korupsisme Masyarakat

Gejala Korupsisme Masyarakat

Nasional
KPU Tak Bawa Bukti Noken pada Sidang Sengketa Pileg, MK: Masak Tidak Bisa?

KPU Tak Bawa Bukti Noken pada Sidang Sengketa Pileg, MK: Masak Tidak Bisa?

Nasional
PDI-P Mundur Jadi Pihak Terkait Perkara Pileg yang Diajukan PPP di Sumatera Barat

PDI-P Mundur Jadi Pihak Terkait Perkara Pileg yang Diajukan PPP di Sumatera Barat

Nasional
Distribusikan Bantuan Korban Longsor di Luwu Sulsel, TNI AU Kerahkan Helikopter Caracal dan Kopasgat

Distribusikan Bantuan Korban Longsor di Luwu Sulsel, TNI AU Kerahkan Helikopter Caracal dan Kopasgat

Nasional
Hakim MK Cecar Bawaslu Terkait Kemiripan Tanda Tangan Pemilih

Hakim MK Cecar Bawaslu Terkait Kemiripan Tanda Tangan Pemilih

Nasional
Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Nasional
MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

Nasional
Paradoks Sejarah Bengkulu

Paradoks Sejarah Bengkulu

Nasional
Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke