Salin Artikel

6 Ketum Parpol Bertemu Jokowi Tanpa Surya Paloh, PPP Bantah Bahas "Reshuffle"

Menurutnya, Presiden berpesan agar semua pihak bisa menjaga stabilitas politik nasional.

"Oh enggak ada tadi. Enggak disinggung ya soal kabinet," ujar Mardiono usai pertemuan.

"Yang paling penting adalah harus kita jaga stabilitas politik nasional kita supaya rakyat nanti bisa menikmati bahwa pesta demokrasi itu bisa dinikmati oleh rakyat dan kemudian juga hasilnya itu nanti untuk menyongsong bonus demografi," papar Mardiono.

Mardiono pun mengungkapkan, sikap Presiden Jokowi selama pertemuan dengan enam ketum parpol tampak bahagia.

Dia menyebut Kepala Negara banyak tertawa.

Mardiono pun memuji hidangan yang disajikan Presiden sebagai tuan rumah yang menurutnya lezat.

"Oh (Presiden) bahagia sekali, banyak tertawa-tertawa. Makanannya juga enak sekali, ada udangnya, enak sekali," tambahnya.

Adapun enam ketum parpol yang diundang Jokowi ke Istana Merdeka pada Selasa malam yakni Ketum PDI-P Megawati Soekarnoputri, Ketum Gerindra Prabowo Subianto, Ketum PKB Muhaimin Iskandar, Plt Ketum PPP Mardiono, Ketum PAN Zulkifli Hasan, dan Ketum Golkar Airlangga Hartarto.

Satu ketum partai koalisi pemerintah tak diundang dalam pertemuan itu yakni Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh.

Nasdem menyatakan Paloh tidak menerima undangan apapun dari Jokowi terkait pertemuan malam ini.

Sementara itu, Ketua Majelis Pertimbangan PPP M Romahurmuziy mengungkap Nasdem tidak diundang dalam pertemuan malam ini karena sudah mendeklarasikan dukungan terhadap Anies Baswedan untuk maju sebagai calon presiden.

Adapun, pertemuan enam ketum parpol itu berlangsung sekitar 2,5 jam.

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto mengungkap bahwa pertemuan bersama Presiden Jokowi lebih banyak membahas soal kondisi perekonomian dan tantangan di masa depan.

Tak ada pembicaraan politik dalam pertemuan itu.

Merdeka pada Selasa (2/5/2023) malam tidak membahas soal politik. Pertemuan tersebut berlangsung selama sekitar 2,5 jam lebih.

Dia menjelaskan, pertemuan tersebut dimulai dengan silaturahmi Lebaran.

Setelah itu, Presiden Jokowi menyampaikan perkembangan terakhir mengenai situasi ekonomi dunia. Antara lain soal ramalan negara-negara besar, ramalan lembaga moneter internasional (IMF) hingga bank dunia soal Indonesia yang benar-benar punya potensi menjadi negara maju.

"Bisa. Sekarang kalau tidak salah gross domestic product (GDP) kita sudah Rp 1,5 T. Diperkirakan sekarang ekonomi kita sudah ke-16 ya terbesar," ungkap Prabowo.

"Dan kita sangat mungkin bisa menjadi ekonomi keempat terbesar di dunia. Kalau kita pandai memanfaatkan keadaan. Jadi itu titipan beliau kepada kita-kita. Saya kira itu intinya," ucap dia.

https://nasional.kompas.com/read/2023/05/03/00283551/6-ketum-parpol-bertemu-jokowi-tanpa-surya-paloh-ppp-bantah-bahas-reshuffle

Terkini Lainnya

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Nasional
Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Nasional
9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

Nasional
Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Nasional
Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke