Menurutnya, hal tersebut lebih baik ditanyakan langsung kepada Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin.
"Itu, itu nanti belum. Itu nanti tanya Menteri Kesehatan, jangan tanya Wagub masak masalah itu," ujar Josef di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (27/4/2023).
Pada Kamis, Josef hadir di Istana Kepresidenan untuk mengikuti rapat terbatas yang membahas penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN digelar di Labuan Bajo pada 9-11 Mei 2023.
Namun, Josef memastikan insiden makanan berformalin tidak akan terulang saat rangkaian acara KTT ASEAN digelar.
"Enggak lah, makanan enggak mungkin ambil dari situlah, enggak mungkin. Itu pasti sudah dilihat, diperiksa pasti tamu," kata Josef.
"Dari negaranya sendiri (negara pemimpin ASEAN) sudah terperiksa, enggak mungkin dikasih makanan yang begitu. Enggak mungkinlah," ujarnya lagi.
Sebelumnya, Presiden Jokowi dan keluarganya dilaporkan hampir memakan buah yang mengandung formalin di Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT.
Insiden itu terjadi saat Kepala Negara mengajak keluarganya berlibur pada Sabtu pekan lalu (22/4/2023) hingga Selasa (25/4/2023).
Selain liburan, presiden juga meninjau kesiapan venue jelang KTT Asean, yang akan berlangsung pada 9-11 Mei mendatang.
Di tengah liburan itulah, muncul laporan bahwa Jokowi hampir menyantap buah yang mengandung formalin.
Makanan tersebut diperoleh dari salah satu tempat makan yang berada di Labuan Bajo. Adalah tim Loka Pengawas Obat dan Makanan (POM) yang melakukan uji sampel panganan, dan menemukan kandungan itu.
Andirusmin kemudian menegaskan semua makanan yang dimakan Kepala Negara dan rombongan selama di Labuan Bajo aman, dan tidak mengandung bahan berbahaya.
"Ditemukan tiga jam sebelum jam makan Bapak Presiden, sehingga bahan yang mengandung formalin itu dipisahkan," kata Andirusmin dikutip dari TribunFlores.com.
"Hanya satu sampel itu yang mengandung formalin. Selain itu, semuanya aman sampai bapak (Jokowi) pulang," ujarnya lagi.
Terkait tempat makan dan jenis bahan yang mengandung formalin itu, Loka POM masih merahasiakannya.
Andirusmin mengatakan, ada Prosedur Operasional Standar (SOP) dalam menghidangkan makanan kepada presiden untuk menghindari bahan berbahaya.
Bahan berbahaya itu antara lain Sianida, Nitrit, Arsen, Timbal, Formalin, Borak, Rhodamin B, dan Methanil Yellow.
"Kalau setara Presiden ketika ada kandungan berbahaya ya, untuk amannya tidak usah dihidangkan, begitu SOP nya," ujarnya lagi.
Andirusmin mengungkapkan, untuk menguji hidangan tersebut, timnya menggunakan peralatan pengujian cepat (rapid test kit).
Jika dari sampel yang diuji itu ternyata mengandung bahan berbahaya, maka makanan tersebut akan diberikan kepada Paspampres.
"Selanjutnya diserahkan ke Paspampres untuk mengambil tindakan. Kami hanya lakukan pengujian sampel," kata Andirusmin.
https://nasional.kompas.com/read/2023/04/27/18023271/jokowi-hampir-konsumsi-makanan-berformalin-di-labuan-bajo-begini-kata-wagub