Salin Artikel

Partai Buruh Dianggap Sedang Bersiasat Lewat Kode Dukung Ganjar Capres

Ia menilai, ada dua dampak positif yang coba dikejar Said Iqbal cs dengan memberi kode dukungan kepada politikus PDI-P yang elektabilitasnya konsisten di puncak itu.

Pertama, kepentingan elektoral. Partai Buruh membutuhkan banyak suara untuk membuat mereka meraih kursi di DPR RI dengan lolos ambang batas parlemen 4 persen dari total suara sah.

"Sampai hari ini, partai politik itu semua sedang bereksperimen menaikkan elektabilitas berdasarkan figur. Efek ekor jasnya sedang dilihat, berdampak atau tidak terhadap elektabilitas mereka," kata Aditya ketika dihubungi, Rabu (26/4/2023).

"Itu bagian dari strategi. Kenapa dia beralih ke Ganjar, karena memang ada korelasinya dengan Jokowi, karena memang konteks mencari figur yang berpotensi menaikkan popularitas tersebut," ujar dia.

Kedua, di luar urusan elektoral Partai Buruh, strategi mendekati atau mengumbar dukungan pada kandidat tertentu dianggap melahirkan peluang untuk memperoleh posisi strategis tertentu setelah pemungutan suara.

Aditya memberi contoh Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dan Perindo yang diberikan Presiden RI Joko Widodo kursi Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang serta Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Padahal, keduanya gagal tembus ambang batas parlemen 4 persen sehingga tak beroleh satu pun kursi di Senayan.

"Dari segi pembiayaan (partai politik), ada korelasinya. Partai jadi bisa hidup walaupun tidak mendapatkan kursi di DPR," ujar Direktur Eksekutif Algoritma itu.

"Logikanya bukan hanya dukungan pencalonan, tetapi juga setelah itu. Ambil contoh lain, Hanura juga langsung (menyatakan dukungan) ketika Ganjar dicapreskan. Kecil dia, tapi dia butuh untuk bertahan. Dia tidak lolos ambang batas parlemen, namun dengan mendapatkan pekerjaan-pekerjaan dari negara apa pun bentuknya, dia bisa bertahan," papar dia.

Menjadi oposisi, bagi partai politik pendatang baru seperti Partai Buruh, dianggap cukup riskan untuk kelangsungan partai jangka panjang.

"Belajar dari partai kecil lain, tidak lolos ambang batas parlemen, tapi dapat posisi-posisi di pemerintahan. Kalau jadi oposisi, makin diinjak dan tidak dapat apa-apa. Sudah di DPR kursinya kecil, tidak bisa teriak-teriak, buat apa? Ini masalah survival (bertahan hidup). Partai Buruh mengincar itu," kata Aditya.

Sebelumnya, Partai Buruh memberi penjelasan setelah pernyataan mereka yang mengisyaratkan dukungan kepada Ganjar Pranowo sebagai calon presiden 2024 berujung blunder karena dikritik warganet.

Kebanyakan warganet berpendapat, Partai Buruh bertindak Inkonsisten karena awalnya mengeklaim tak akan berkoalisi dengan partai pendukung UU Cipta Kerja. Sementara itu, partai pengusung Ganjar, PDI-P, merupakan partai pendukung beleid bermasalah itu.

Ketua Tim Khusus Pemenangan Partai Buruh Said Salahuddin menyampaikan bahwa dukungan partainya terhadap salah satu pasangan capres-cawapres yang kelak ditetapkan oleh KPU merupakan sebuah keniscayaan.

Namun, dukungan itu tidak dilakukan melalui model koalisi, sehingga klaim Partai Buruh tak berkoalisi dengan partai-partai politik pendukung UU Cipta Kerja tetap terlaksana.

"Partai Buruh hanya akan bekerja sama dengan capres-cawapres, bukan bekerja sama atau membangun koalisi dengan parpol lain, khususnya parpol pendukung omnibus law," kata Said, Rabu.

Mereka mengeklaim, dukungan terhadap capres-cawapres tertentu tanpa berkoalisi dengan parpol pengusungnya merupakan peran optimal dan strategis.

"Bagaimana kami bisa mengupayakan upah pekerja naik secara signifikan, misalnya, jika sejak masa pencalonan kami tidak membangun kerja sama politik dengan capres yang kelak akan memimpin negeri ini," kata Said.

Ia mengungkit bahwa dari nama-nama yang hampir pasti maju pada Pilpres 2024, perhatian Partai Buruh sementara ini masih mengerucut pada nama Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.

Nama kedua tokoh ini sudah diusulkan oleh pengurus Partai Buruh dari sejumlah daerah di acara Rakernas I, Januari 2023.

Sementara itu, nama Prabowo Subianto pada saat itu tidak ada yang mengusulkan.

Said mengeklaim bahwa belum tentu Partai Buruh bakal mendukung Ganjar meski beberapa waktu lalu mengeluarkan pernyataan selamat dan harapan perbaikan nasib usai Ganjar ditetapkan sebagai capres usungan PDI-P.

Nama Anies Baswedan dianggap belum sepenuhnya keluar dari radar.

"Pada saat Rakernas digelar, nama Pak Ganjar memang lebih banyak diusulkan daripada Pak Anies. Tetapi apakah Ganjar Pranowo kemudian akan resmi didukung oleh Partai Buruh, saya belum bisa memastikan," kata Said.

"Keputusan resmi untuk menentukan dukungan capres akan ditetapkan melalui forum konvensi," ujar dia.

Kode dukung Ganjar

Sebelumnya, Presiden Partai Buruh Said Iqbal mengucapkan selamat atas dukungan yang diberikan secara resmi dari PDI-P terhadap Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk maju Pilpres 2024.

Ia mengeklaim bahwa terpilihnya Ganjar Pranowo sebagai capres 2024 merupakan sesuatu yang diharapkan untuk mengubah nasib kelas pekerja.

"Partai Buruh yang ada 38 provinsi, 457 kab/kota, dan 4.626 kecamatan serta lebih dari 10 juta kader dan simpatisan dari buruh, nelayan, buruh perempum, migran, guru dan tenaga honorer, tenaga kesehatan, buruh informal, generasi Z dan milenial yang ayah ibunya kelas pekerja, serta rakyat jelata lainnya mengucapkan selamat atas terpilihnya Ganjar Pranowo sebagai Calon Presiden RI Tahun 2024," kata Said Iqbal dalam keterangan, Jumat (21/4/2023).

"Tentu isu tentang upah layak, outsourcing, PHK, tanah untuk petani, solar untuk nelayan, kesejahteraan guru dan tenaga honorer, serta membangun negara kesejahteraan menjadi harapan kelas pekerja yang dapat dituangkan dalam kebijakan Ganjar Pranowo bilamana terpilih sebagai presiden," ujar dia.

Said menyinggung bahwa nama Ganjar merupakan salah satu nama yang lekat dengan partainya karena hasil Rapat Kerja Nasional Partai Buruh pada 14-17 April 2023 di Jakarta, mereka menjaring 4 nama sebagai capres, yaitu Ganjar Pranowo, Said Iqbal, Najwa Shihab, dan Anies Baswedan.

"Dari keempat nama tersebut, dalam Rakernas Partai Buruh nama Ganjar Pranowo menempati urutan pertama dukungan terbanyak dari 38 provinsi, 457 kab/kota, serta 4.626 kecamatan di seluruh Indonesia yang terdapat kepengurusan Partai Buruh," kata Said.

Ia juga mengatakan bahwa pada peringatan Hari Buruh Internasional pada 1 Mei 2023 mendatang, dukungan partainya terhadap majunya Ganjar sebagai bakal capres 2024 akan kembali diungkit.

"Nama Ganjar Pranowo pun akan ditanyakan langsung kepada ratusan ribu buruh peserta May Day Fiesta 1 Mei 2023 di Jakarta," ujar dia.

Namun demikian, Said Iqbal menegaskan, keputusan Partai Buruh masih akan menunggu hasil konvensi.

"Tentunya penetapan resmi capres 2024 dari Partai Buruh akan didahului melalui konvensi capres RI Partai Buruh pada sekitar bulan Juli 2023," sebut Said.

https://nasional.kompas.com/read/2023/04/27/06322981/partai-buruh-dianggap-sedang-bersiasat-lewat-kode-dukung-ganjar-capres

Terkini Lainnya

Eks Penyidik Ingatkan KPK Jangan Terlalu Umbar Informasi soal Harun Masiku ke Publik

Eks Penyidik Ingatkan KPK Jangan Terlalu Umbar Informasi soal Harun Masiku ke Publik

Nasional
Polri Sebut Penangkapan Pegi Setiawan Tak Gampang, Pindah Tempat hingga Ubah Identitas

Polri Sebut Penangkapan Pegi Setiawan Tak Gampang, Pindah Tempat hingga Ubah Identitas

Nasional
Kisruh PBB, Afriansyah Noor Disebut Tolak Tawaran Jadi Sekjen Fahri Bachmid

Kisruh PBB, Afriansyah Noor Disebut Tolak Tawaran Jadi Sekjen Fahri Bachmid

Nasional
Ikuti Perintah SYL Kumpulkan Uang, Eks Sekjen Kementan Mengaku Takut Kehilangan Jabatan

Ikuti Perintah SYL Kumpulkan Uang, Eks Sekjen Kementan Mengaku Takut Kehilangan Jabatan

Nasional
Antisipasi Karhutla, BMKG Bakal Modifikasi Cuaca di 5 Provinsi

Antisipasi Karhutla, BMKG Bakal Modifikasi Cuaca di 5 Provinsi

Nasional
Hargai Kerja Penyidik, KPK Enggan Umbar Detail Informasi Harun Masiku

Hargai Kerja Penyidik, KPK Enggan Umbar Detail Informasi Harun Masiku

Nasional
Polri: Ada Saksi di Sidang Pembunuhan Vina yang Dijanjikan Uang oleh Pihak Pelaku

Polri: Ada Saksi di Sidang Pembunuhan Vina yang Dijanjikan Uang oleh Pihak Pelaku

Nasional
Siapa Cawagub yang Akan Dampingi Menantu Jokowi, Bobby Nasution di Pilkada Sumut 2024?

Siapa Cawagub yang Akan Dampingi Menantu Jokowi, Bobby Nasution di Pilkada Sumut 2024?

Nasional
Kementan Beli Rompi Anti Peluru untuk SYL ke Papua

Kementan Beli Rompi Anti Peluru untuk SYL ke Papua

Nasional
Polri Tolak Gelar Perkara Khusus bagi Pegi Setiawan

Polri Tolak Gelar Perkara Khusus bagi Pegi Setiawan

Nasional
Soal Target Penangkapan Harun Masiku, KPK: Lebih Cepat, Lebih Baik

Soal Target Penangkapan Harun Masiku, KPK: Lebih Cepat, Lebih Baik

Nasional
Golkar: Warga Jabar Masih Ingin Ridwan Kamil jadi Gubernur 1 Periode Lagi

Golkar: Warga Jabar Masih Ingin Ridwan Kamil jadi Gubernur 1 Periode Lagi

Nasional
Menko Polhukam Sebut Situs Judi “Online” Susupi Laman-laman Pemerintah Daerah

Menko Polhukam Sebut Situs Judi “Online” Susupi Laman-laman Pemerintah Daerah

Nasional
Pengacara Staf Hasto Klaim Penyidik KPK Minta Maaf

Pengacara Staf Hasto Klaim Penyidik KPK Minta Maaf

Nasional
SYL Disebut Minta Anak Buah Tak Layani Permintaan Atas Namanya

SYL Disebut Minta Anak Buah Tak Layani Permintaan Atas Namanya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke