JAKARTA, KOMPAS.com - Survei terbaru Indikator Politik Indonesia memperlihatkan, elektabilitas Partai Nasdem meningkat lebih dari 1 persen.
Pada survei Desember 2022, elektabilitas partai pimpinan Surya Paloh itu sebesar 5,1 persen. Sedangkan pada survei teranyar mencapai menjadi 6,4 persen
“Nasdem mengalami peningkatan yang sangat tajam,” kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, dalam rilis survei daring, Minggu (26/3/2023).
Menurut Burhanuddin, ini merupakan capaian elektabilitas tertinggi Nasdem dibanding tingkat elektoralnya menjelang Pemilu 2014 dan Pemilu 2019 lalu.
“Kita bisa simpulkan kalau kita lihat data overtime, bahkan sebelum Pemilu 2019 atau Pemilu 2014, elektabilitas Nasdem 6,4 persen itu adalah tertinggi dalam sejarah persiapan Nasdem jelang pemilu,” ujarnya.
Dengan capaian demikian, dapat ditarik kesimpulan bahwa Nasdem telah mendapatkan limpahan elektoral dari manuvernya mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) Pemilu 2024 pada Oktober 2022 lalu. Sebab, sejak saat itu elektabilitas Nasdem terus merangkak naik.
Sebaliknya, elektabilitas Anies tak ikut naik pasca diumumkan sebagai capres Nasdem. Tingkat elektoral mantan Gubernur DKI Jakarta itu justru cenderung turun.
Pada survei Desember 2022, elektabilitas Anies sebesar 22,8 persen. Lalu turun sekitar 1 persen pada survei Februari 2023 menjadi 21,7 persen.
“Jadi kita bisa sedikit mengambil kesimpulan, Nasdem sudah mendapatkan insentif positif atas deklarasi Anies sebagai capresnya,” kata Burhanuddin.
“Tetapi Anies sendiri itu belum mendapatkan momentum pascadeklarasi. Sempat mendapatkan momentum di bulan November 2022, tetapi trennya melemah dalam beberapa bulan,” lanjutnya.
Selain Nasdem, sejumlah partai politik juga mengalami kenaikan elektabilitas seperti Partai Gerindra, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), hingga Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Bersamaan dengan itu, beberapa partai mengalami penurunan tingkat elektoral, di antaranya PDI Perjuangan dan Partai Golkar.
Adapun pada bursa capres, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo masih memimpin dengan elektabilitas 30,8 persen, naik dibanding survei sebelumnya yang elektabilitasnya 29,5 persen.
Lalu, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mencatatkan elektabilitas 21,7 persen, meningkat signifikan dibanding survei sebelumnya yakni 19,5 persen.
Sebagai informasi, Survei Indikator Politik Indonesia ini digelar pada Februari hingga Maret 2023 dengan melibatkan 2.020 responden yang diwawancara secara tatap muka.
Dalam survei 9-16 Februari 2023, jumlah sampel sebanyak 1.220 orang. Dengan jumlah tersebut, margin of error sekitar 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Sementara, dalam survei periode 12-8 Maret 2023, ada 800 responden yang terlibat. Margin of error pada survei ini sebesar 3,5 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Adapun penarikan sampel dalam survei terbaru Indikator Politik Indonesia dilakukan menggunakan metode multistage random sampling.
https://nasional.kompas.com/read/2023/03/27/14460271/survei-indikator-elektabilitas-nasdem-tertinggi-dalam-sejarah-efek-deklarasi