Salin Artikel

Safari Yusril untuk "Promosi" Sistem Proporsional Tertutup Berlanjut

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra nampaknya bakal melanjutkan safari politik dengan agenda untuk "promosi" sistem Pemilu proporsional tertutup.

Sistem pemilu proporsional terbuka yang saat ini diterapkan sedang diuji materi di Mahkamah Konstitusi (MK).

Sebagian besar fraksi di Dewan Perwakilan Rakyat menolak jika sistem proporsional terbuka dikembalikan menjadi sistem proporsional tertutup.

Sekretaris Jenderal Partai Bulan Bintang Afriansyah Noor mengungkapkan partainya akan berkunjung ke Kantor DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Jakarta, Kamis (16/3/2023), sekitar pukul 16.00 WIB.

Dia mengatakan, salah satu tujuan kunjungan tersebut berkaitan dengan pembahasan soal sistem pemilu proporsional tertutup.

Afriansyah pun tak memungkiri lawatan itu untuk mengajak PKB mempertimbangkan sistem pemilu tertutup.

"Iya, sekalian beri pemahaman (sistem tertutup)," kata Afriansyah kepada Kompas.com, Rabu (15/3/2023).

Afriansyah mengungkapkan, Yusril akan hadir dalam pertemuan itu.

"Ketum Yusril akan hadir. (Kunjungan) dalam rangkaian ketemu dengan parpol-parpol, dengan ketum dan DPP PBB," ujar Afriansyah.

Di sisi lain, Wakil Menteri Ketenagakerjaan ini mengatakan, pertemuan tersebut bisa pula membahas soal menghadapi Pemilu 2024, termasuk membangun koalisi.

"(Pertemuan) bahas soal koalisi dan pemilu ke depan," ucapnya.

Yusril sebelumnya melakukan silaturahmi politik ke Partai Persatuan Pembangunan (PPP) pada Senin (13/3/2023).

Akan tetapi, Yusril Ihza Mahendra menepis anggapan dia diutus oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) untuk mengajak partai politik lain mendukung sistem proporsional tertutup.

Yusril mengatakan, gugatan terhadap sistem proporsional terbuka sudah dibawa ke MK, sehingga dukungan dari partai sudah tidak berarti lagi.

"Sebenarnya ini sudah bukan bicara dukung-mendukung, ini kan sudah dibawa ke Mahkamah Konstitusi, jadi argumentasi partai-partai di DPR yang setuju sistem terbuka itu sudah disampaikan. Begitu juga PBB yang menyampaikan sistem proporsional tertutup juga sudah disampaikan," ujar Yusril saat ditemui di kantor DPP PPP, Jakarta Pusat, Senin lalu.

Yusril mengungkapkan, saat ini belum ada keputusan dari MK apakah Pemilu 2024 akan tetap menerapkan sistem proporsional terbuka, atau diubah menjadi tertutup.

"Kami komunikasi intens dengan Prof Yusril Ihza Mahendra dan dalam waktu dekat akan dijadwalkan," kata Hasto ditemui di Sentul, Jawa Barat, Senin (13/3/2023).

Hasto mengatakan, pertemuan itu akan membahas banyak hal, termasuk tata pemerintahan ke depan. Sebab, menurutnya, hal ini penting dibahas dan Yusril merupakan pakar hukum tata negara yang tepat.

"Karena tata pemerintahan itu juga memerlukan suatu basis teori hukum tata negara berdasarkan apa yang sudah dikonsepsikan oleh para pendiri bangsa," jelasnya.

Seperti dikutip dari wartakotalive.com, Yusril mengaku bahwa dirinya akan bertemu dengan Megawati Soekarnoputri dalam waktu dekat ini.

Adapun pertemuan tersebut, salah satunya akan membahas soal sistem Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

"Dengan Bu Megawati sedang disusun waktunya oleh Pak Hasto," ucap Yusril di kantor KPU RI, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (9/3/2023).

Menurut Yusril, selain membahas ihwal sistem Pemilu, PBB dan PDI-P juga akan membicarakan perihal kondisi ketatanegaraan.

"Pada saat saya bertemu langsung, kita sudah sepakat untuk membahas soal ketatanegaraan. Itu Bu Mega sampaikan langsung ke saya, dan silaturahmi ini penting bagi PBB dan kita semuanya," ucap Yusril.

PDI-P merupakan salah satu partai politik yang mendukung Pemilu dengan sistem proporsional tertutup.

(Penulis : Nicholas Ryan Aditya | Editor : Bagus Santosa)

https://nasional.kompas.com/read/2023/03/16/06000091/safari-yusril-untuk-promosi-sistem-proporsional-tertutup-berlanjut

Terkini Lainnya

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke