Salin Artikel

Ganjar Dinilai Punya Kans Besar Menang Pilpres, PDI-P Tak Punya Pilihan Lain

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama Ari Junaedi menilai, Ganjar Pranowo punya peluang besar buat memenangkan Pemilu Presiden (Pilpres) 2024.

Oleh karenanya, PDI Perjuangan diyakini bakal mengusung Gubernur Jawa Tengah itu pada pemilu mendatang.

"Peluang Ganjar cukup besar untuk menang sehingga semakin besar pula peluangnya mendapat rekomendasi dari PDI-P," kata Ari kepada Kompas.com, Selasa (28/2/2023).

Ganjar dinilai punya modal elektabilitas tinggi. Beberapa bulan terakhir, politisi PDI-P itu selalu unggul dalam survei elektabilitas capres menurut berbagai lembaga.

Tingkat elektoral Ganjar tembus 30 persen melampaui sejumlah nama yang juga digadang-gadang bakal maju sebagai capres seperti Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.

Dengan modal yang demikian besar, Megawati Soekarnoputri sebagai pimpinan tertinggi PDI-P diyakini tak mau menyia-nyiakan orang nomor satu di Jawa Tengah itu.

"PDI-P sudah bertekad untuk menang hattrick, jadi tidak ada cara lain selain mencapreskan Ganjar," ujar Ari.

Untuk memperkuat poros, PDI-P pun diprediksi bakal berkongsi dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) besutan Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

KIB sendiri sudah terbentuk sejak awal Juni tahun lalu. Namun, hingga kini belum punya kandidat capres-cawapres.

Berulang kali PAN dan PPP melempar sinyal dukungan pencapresan Ganjar. Malahan, baru-baru ini PAN mengusulkan duet Ganjar dan Menteri BUMN Erick Thohir.

Menurut Ari, wacana tersebut berpeluang direalisasikan mengingat nama Erick Thohir juga moncer di bursa cawapres.

"Saya memperkirakan (PDI-P dan KIB mengusung) Ganjar-Erick seperti kode keras yang dilemparkan PAN kemarin," katanya.

Prabowo kemungkinan bakal diusung oleh koalisi Kebangkitan Indonesia Raya, kerja sama antara Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Menurut Ari, koalisi ini mungkin menyandingkan Prabowo dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar. Namun, tak menutup peluang Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parwansa ditunjuk untuk mendampingi Menteri Pertahanan itu.

"Khofifah bisa menjadi representasi gender, dukungan politik yang teruji di Jatim, pengalaman di birokrasi yang terentang lama sebagai Menteri Sosial, serta basis Fatayat Nahdlatul Ulama," katanya.

Sementara, Anies Baswedan kemungkinan besar diusung oleh Koalisi Perubahan yang digagas Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Perihal cawapres Anies hingga kini masih menjadi tanda tanya meski Demokrat dan PKS berharap kader masing-masing yang ditunjuk sebagai calon RI-2.

"Untuk Anies akan lebih tepat jika menarik cawapres yang berasal dari non PKS dan non Demokrat agar memperluas pasar dukungan," tutur dosen Universitas Indonesia (UI) itu.

Adapun sosok Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto sejak lama digadang-gadang sebagai kandidat capres Pemilu 2024.

Nama ketiganya selalu bertengger di tiga besar elektabilitas figur capres menurut survei berbagai lembaga. Belakangan, Ganjar mengantongi tingkat elektoral tertinggi mengalahkan Prabowo dan Anies.

Namun demikian, Gubernur Jawa Tengah itu hingga kini belum dideklarasikan sebagai kandidat capres oleh partainya, PDI Perjuangan. Hanya saja, namanya masuk dalam bursa capres sejumlah partai politik.

Sementara, sejak Agustus 2022 lalu, Prabowo telah mengumumkan kesiapannya maju sebagai capres Partai Gerindra. Partai yang dia pimpin pun sudah resmi berkoalisi dengan PKB.

Selain itu, sosok Anies dideklarasikan sebagai capres Partai Nasdem sejak Oktober 2022. Belakangan, mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut juga mendapat dukungan dari Partai Demokrat dan PKS.

Adapun pendaftaran capres dan cawapres Pemilu 2024 baru akan dibuka Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Oktober 2023.

https://nasional.kompas.com/read/2023/03/01/06400051/ganjar-dinilai-punya-kans-besar-menang-pilpres-pdi-p-tak-punya-pilihan-lain

Terkini Lainnya

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke