Saat ini, Sandiaga berupaya menambah jumlah hari libur nasional. Sandi mengusulkan pemerintah menambah satu hari libur setelah peringatan hari-hari besar yang jatuh pada akhir pekan.
Dengan demikian, akan ada banyak libur panjang akhir pekan (long weekend) yang diharapkan bisa menggerakkan sektor pariwisata.
"Apakah akhirnya terlalu banyak libur memberatkan ekonomi kita? Tidak juga, ternyata," ujar Sandiaga dalam talk show GASPOL! Kompas.com, Rabu (22/2/2023).
"Dari data yang kami kumpulkan setelah mereka menikmati long weekend, kembalinya jadi lebih produktif," lanjutnya.
Sebaliknya, menurut dia, adanya long weekend justru merangsang ekonomi dengan cukup baik di destinasi-destinasi wisata dan sentra ekonomi kreatif. Sebab, adanya long weekend disebut memicu pergerakan wisatawan nusantara secara cukup signifikan.
Ia memberi contoh, hasil survei yang dilakukan pihaknya pada periode libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 menunjukkan bahwa 64 persen responden melakukan perjalanan wisata.
"Tadinya hanya 'Mpok Rohali', rombongan hanya lihat-lihat, mereka menjadi 'Rojali' rombongan jajan-jajan dan beli-beli," seloroh Sandiaga.
Kota-kota di Pulau Jawa, semisal Anyer, Bandung, Yogyakarta, Malang, hingga Surabaya disebut melaporkan perbaikan tingkat okupansi penginapan dan mengapresiasi adanya long weekend.
Hal ini juga disebut tak terlepas dari tren pergerakan wisatawan dari jalur udara ke darat sehubungan dengan masih mahalnya harga tiket penerbangan.
"Maka kita harus ada event-event besar seperti Natal dan Tahun Baru maupun Lebaran, tapi (sekarang) kan cuma 2 (hari libur),'" sebut Sandiaga.
Ia menyebutkan bahwa target kunjungan wisatawan nusantara pada 2023 mencapai 1,4 miliar orang. Sandiaga mengatakan, idealnya Indonesia membutuhkan 4-5 long weekend untuk mewujudkan target tersebut demi peningkatan ekonomi.
Sejauh ini, Sandiaga mengeklaim akan mengupayakan adanya 1-2 long weekend lagi pada tahun ini.
https://nasional.kompas.com/read/2023/02/22/20362301/sandiaga-terlalu-banyak-hari-libur-tidak-beratkan-ekonomi