Salin Artikel

Kunker di Tapanuli Tengah, Ma'ruf Amin Akan Hadiri "Barus Bershalawat untuk Indonesia"

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin melakukan kunjungan kerja di Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, Selasa (14/2/2023) hingga Rabu (15/2/2023) besok.

Agenda utama kunjungan kerja ini adalah menghadiri acara "Barus Bershalawat untuk Indonesia' yang akan digelar di Lapangan Merdeka Barus, Tapanuli Tengah, Rabu pagi esok.

Dikutip dari siaran pers, Ma'ruf beserta rombongan telah lepas landas dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, menuju Bandar Udara Dr Ferdinand Lumban Tobing, Tapanuli Tengah, Selasa siang, menggunakan pesawat kepresidenan BAe-RJ 85.

Setibanya di Tapanuli Tengah, Ma'ruf akan disambut oleh pejabat daerah setempat dan akan langsung menuju tempatnya bermalam.

Pada Rabu pagi besok, Ma'ruf akan mengikuti agenda utama yaitu menghadiri acara "Barus Bershalawat untuk Indonesia".

Setelah itu, Ma'ruf akan singgah di Masjid Raya Barus untuk menanam bibit kamper dan pohon rempah.

Mantan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu juga akan berziarah ke Kompleks Makam Mahligai yang berada di Desa Daek Dakka Barus.

Untuk diketahui, Barus yang kini menjadi salah satu kecamatan bagian dari Kabupaten Tapanuli Tengah adalah salah satu kota tertua di Indonesia.

Kesimpulan tersebut didapat dari catatan literatur kuno dari Arab, India, Tamil, Yunani, Syria, Armenia, hingga China. Dalam catatan-catatan itu, nama Barus sebagai kota di wilayah nusantara disebutkan.

Bahkan Barus juga tercatat dalam peta kuno yang dibuat oleh Claudius Ptolomeus, seorang Gubernur Yunani di Alexandria Mesir. Dalam peta yang dibuat pada abad ke-2 masehi itu disebutkan adanya sebuah bandar niaga bernama Barousai.

Nama Barousai diduga merujuk pada Barus, yang dalam peta itu disebut berada di pesisir barat Sumatera. Masih dalam peta itu, Barus dikenal dengan wewangian dari kapur barus yang diolah dari kayu kamfer.

Kota Barus juga diyakini sebagai titik awal atau titik nol peradaban dan persebaran ajaran agama Islam di Nusantara.

Peniliaian tersebut tidak lepas dari posisi Barus sebagai kota pelabuhan yang ramai dikunjungi pedagang mancanegara pada zaman dahulu.

Diketahui, saluran utama penyebaran Islam di Nusantara adalah melalui perdagangan.

Para pedagang muslim dari Timur Tengah, India, hingga Persia banyak yang singgah ke Nusantara. Mereka yang singgah itu juga tidak sedikit yang melakukan misi dakwah dan menjalin pernikahan dengan warga lokal.

Posisi Barus sebagai titik nol persebaran Islam diperkuat dengan komoditas utama kota ini yaitu kapur barus dan kemenyan. Kedua komoditas itu membuat Barus menjadi salah satu tujuan perdagangan para pedagang asing.

https://nasional.kompas.com/read/2023/02/14/16115841/kunker-di-tapanuli-tengah-maruf-amin-akan-hadiri-barus-bershalawat-untuk

Terkini Lainnya

Sebelum Wafat, Jampidum Kejagung Sempat Dirawat di RSCM 2 Bulan

Sebelum Wafat, Jampidum Kejagung Sempat Dirawat di RSCM 2 Bulan

Nasional
Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal Dunia

Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal Dunia

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, PKS: Kontrol Terhadap Pemerintah Wajib

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, PKS: Kontrol Terhadap Pemerintah Wajib

Nasional
Istri di Minahasa Dibunuh karena Mengigau, Komnas Perempuan Sebut Fenomena Femisida

Istri di Minahasa Dibunuh karena Mengigau, Komnas Perempuan Sebut Fenomena Femisida

Nasional
Kabaharkam Siapkan Strategi Pengamanan Khusus di Akses Masuk Pelabuhan Jelang WWF ke-10 di Bali

Kabaharkam Siapkan Strategi Pengamanan Khusus di Akses Masuk Pelabuhan Jelang WWF ke-10 di Bali

Nasional
Ketua KPU Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada, Pakar: Jangan-jangan Pesanan...

Ketua KPU Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada, Pakar: Jangan-jangan Pesanan...

Nasional
Sebut Caleg Terpilih Tak Wajib Mundur jika Maju Pilkada, Ketua KPU Dinilai Ingkari Aturan Sendiri

Sebut Caleg Terpilih Tak Wajib Mundur jika Maju Pilkada, Ketua KPU Dinilai Ingkari Aturan Sendiri

Nasional
Minta La Nyalla Kembali Pimpin DPD RI, Fahira Idris: Penguatan DPD RI Idealnya Dipimpin Sosok Pendobrak

Minta La Nyalla Kembali Pimpin DPD RI, Fahira Idris: Penguatan DPD RI Idealnya Dipimpin Sosok Pendobrak

Nasional
Sejumlah Bantuan Jokowi ke Prabowo Siapkan Pemerintahan ke Depan...

Sejumlah Bantuan Jokowi ke Prabowo Siapkan Pemerintahan ke Depan...

Nasional
Amankan World Water Forum 2024 di Bali, Korlantas Kirim 1.532 Polantas Gabungan

Amankan World Water Forum 2024 di Bali, Korlantas Kirim 1.532 Polantas Gabungan

Nasional
Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

Nasional
Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Nasional
“Oposisi” Masyarakat Sipil

“Oposisi” Masyarakat Sipil

Nasional
Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke