"Tahun ini kita adakan operasi yang sifatnya pamtas, pam perbatasan. Di situ kan ada perbatasan dengan Tiongkok dan Vietnam, dan Malaysia," ujar Panglima TNI Laksamana Yudo Margono usai Rapim TNI di Museum Satria Mandala, Jakarta, Kamis (9/2/2023).
Yudo mengatakan, Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) I bersama Gugur Tempur Laut (Guspurla) Koarmada I sedang menyusun operasi tersebut.
"Kita susun khusus untuk melaksanakan pamtas, dan markas gugus tempur laut I kan sudah ada dan sudah aktif di sana. Tentunya, kita fokus pengamanan di sana," kata Yudo Margono.
Yudo mengatakan, sejauh ini, belum ada pelanggaran wilayah oleh kapal atau pesawat militer asing di teritorial Indonesia.
Sebelumnya, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Muhammad Ali mengatakan, situasi Laut Natura Utara tidak seperti yang dibayangkan.
Hal itu disampaikan Muhammad Ali merespons pemberitaan yang menyebut kapal coast guard dari China wara-wiri di Laut Natuna Utara.
"Untuk (Laut) China Selatan atau Laut Natuna Utara, untuk khususnya yang berada di ZEEI (zona ekonomi eksklusif Indonesia) kita, ini sebenarnya tidak terlalu rawan seperti yang dibayangkan," ujar Ali di Mako Kolinlamil, Jakarta Utara, Rabu (25/1/2023).
"Dari pemberitaan-pemberitaan, yang menjadi situasi panas, adalah situasi yang dekat dengan Kepulauan Spratly, dekat (Selat) Taiwan," kata Ali.
Di ZEE Indonesia, justru TNI AL sering menangkap kapal pencuri ikan dari Vietnam.
"Nah yang sekarang cukup banyak adalah hanya yang dari Vietnam. Namun, kita AL dengan Bakamla dan Vietnam, sudah ada pertemuan dan kita sudah sepakat untuk mengatasi masalah penangkapan ikan secara ilegal ini," ujar Ali.
https://nasional.kompas.com/read/2023/02/10/09333621/tni-gelar-operasi-pengamanan-perbatasan-di-laut-natuna-utara-mulai-tahun-ini