Jokowi mengklaim perekonomian Indonesia bisa minus jika kebijakan lockdown tersebut diterapkan.
“Itu kalau diputuskan lockdown bisa diminus 15-17 (persen) ekonomi kita,” ujar Jokowi dalam perayaan Imlek Nasional di Lapangan Banteng, Jakarta, Minggu (29/1/2023).
Jika kondisi ekonomi terpuruk, Jokowi lantas yakin pemerintah bakal sulit mengembalikannya ke kondisi semula.
“Mengembalikannya ke normal itu sangat sulit. Karena minusnya sudah langsung jatuh seperti negara-negara eropa,” katanya.
Jokowi kemudian menyampaikan kondisi pertumbuhan Indonesia di Kuartal III tahun 2022.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan, pertumbuhan ekonomi Tanah Air berada di tingkat atas di antara negara anggota G20.
Menurutnya, angka pertumbuhan ekonomi Kuartal III 2022 mencapai 5,72 persen, dengan inflasi di angka 5,5 persen.
“Coba bandingkan dengan negara-negara besar G20. Seingat saya kalau enggak nomor 1, ya nomor 2 kita di antara negara-negara besar,” ujarnya.
Sebab, dalam pandangannya, budaya gotong royong warga Indonesia menjadi faktor penting bangkitnya perekonomian pasca-pandemi Covid-19.
“Kalau saat pandemi bisa, saat normal juga harus diteruskan. Harus saling membantu, saling menolong, sehingga semuanya akan terangkat naik,” ujar Jokowi.
https://nasional.kompas.com/read/2023/01/29/18565821/sebut-keputusannya-tepat-tak-lakukan-lockdown-jokowi-ekonomi-bisa-minus-15
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & Ketentuan