Salin Artikel

BERITA FOTO: Kuat Ma'ruf Minta Bebas dari Dakwaan dan Lepas dari Tuntutan

JAKARTA, KOMPAS.com - Terdakwa kasus pembunuhan berencana Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J, Kuat Maruf, meminta agar majelis hakim menyatakan kliennya tidak bersalah dalam kasus tersebut.

Hal tersebut diungkap penasehat hukum Kuat Maruf dalam sidang agenda pembacaan nota pembelaan atau pleidoi yang digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (24/1/2023).

"Mengadili, menyatakan terdakwa Kuat Maruf tidak terbukti secara sah dan meyakinkan pelakukan tindak pidana pembunuhan berencana atau tindak pidana pembunuhan sebagaimana dimaksud dalam pasal 340 KUHP juncto Pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHO atau pasal 338 KUHP jo Pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP," ujar anggota kuasa hukum Kuat Maruf.

Permintaan kedua, majelis hakim diharapkan memutuskan Kuat Maruf untuk bebas dari dakwaan dan tuntutan yang dilayangkan oleh JPU.

"Membebaskan terdakwa Kuat Maruf dan segala dakwaan atau setidak-tidaknya dinyatakan lepas dari segala tuntutan," ujarnya lagi.

Ketiga, hakim diharapkan untuk memerintahkan penuntut umum untuk mengeluarkan Kuat Maruf dari rumah tahanan Bareskrim Polri.

Keempat, memulihkan nama baik dan hak Kuat Maruf dalam kemampuan, kedudukan, harkat dan martabat seperti semula.

Terakhir, membebankan biaya perkara dalam semua tingkat peradilan kepada negara.

"Atau apabila Yang Mulia majelis hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini berpendapat lain, maka kami tetap memohon kiranya putusan terhadap diri terdakwa yang seadil-adilnya," pungkas Penasehat Hukum Kuat Maruf.

Sebagai informasi, Kuat Maruf dituntut delapan tahun penjara oleh JPU karena dinilai terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan pembunuhan berencana terhadap Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat dan melanggar Pasal 340 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.

Kuat Maruf dituntut delapan tahun penjara bersama dengan dua terdakwa lainnya, yaitu Putri Candrawathi dan Ricky Rizal Wibowo.

Sedangkan terdakwa lainnya yaitu Ferdy Sambo dituntut penjara seumur hidup dan Richard Eliezer dituntut 12 tahun penjara.

Kasus pembunuhan bermula dari pengakuan Putri Candrawathi telah mengalami pelecehan seksual pada 7 Juli 2022 di Magelang.

Putri Candrawathi menceritakan dirinya dilecehkan oleh Brigadir J kepada suaminya yang juga Eks Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo pada 8 Juli 2022 saat baru pulang dari Magelang ke Jakarta.

Mendengar cerita Putri, Ferdy Sambo marah dan memanggil Richard Eliezer untuk mengeksekusi Brigadir J dengan skenario tembak-menembak di rumah dinas Kadiv Propam Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Singkatnya, Putri Candrawathi, Ricky Rizal, dan Kuat Maruf turut berada di rumah tersebut saat peristiwa penembakan yang diperintahkan Ferdy Sambo dan dieksekusi oleh Richard Eliezer yang menyebabkan nyawa Brigadir J melayang.

(Penulis Singgih Wiryono | Editor Diamanty Meiliana)

https://nasional.kompas.com/read/2023/01/24/12293651/berita-foto-kuat-maruf-minta-bebas-dari-dakwaan-dan-lepas-dari-tuntutan

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke