Hal itu disampaikan politisi PDI Perjuangan (PDI-P) Budiman Sudjatmiko setelah bertemu Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta pada Selasa (17/1/2023).
Menurut Budiman, masa jabatan selama sembilan tahun itu merupakan salah satu poin dari tuntutan dari 15.000 kepala desa yang berdemonstrasi hari ini.
Saat membicarakan soal tuntutan itu, kata Budiman, Presiden Jokowi menyatakan sepakat.
Presiden juga menilai tuntutan itu masuk akal karena dinamika pemerintahan di desa berbeda dengan di kota.
"Pak Presiden mengatakan tuntutan itu masuk akal ya. Memang dinamika di desa berbeda dengan di perkotaan," ujar Budiman usai pertemuan.
"Jadi saya berani katakan, meski saya tak wakili kepala-kepala desa itu tapi karena saya diajak bicara, beliau setuju dengan tuntutan (masa jabatan 9 tahun) itu. Tinggal nanti dibicarakan di DPR," tegasnya.
Budiman lantas menjelaskan, dirinya tidak mewakili para kepala desa yang berdemonstrasi.
Hanya saja, selama ini memang dirinya banyak bergiat dalam persoalan desa.
"Saya menyampaikan bahwa ada aspirasi tuntutan (agar) ada perubahan periodisasi jabatan kepala desa. Dalam UU Desa Nomor 6 Tahun 2014, di mana saya juga ikut menge-gol-kannya, itu kan jabatan kepala desa itu per periode enam tahun dikali tiga," tutur Budiman.
Sehingga, menurut UU tersebut kepala desa maksimal bisa menjabat selama 18 tahun.
Namun, berdasarkan temuan di lapangan dirasakan bahwa kondisi tersebut boros dan banyak menimbulkan gesekan sosial.
"Karena kalau kita pilihan kepala desa kan dengan (melawan) tetangga, dengan saudara sendiri itu kadang-kadang dua tahun, tiga tahun (efek konfliknya)," ungkapnya.
Di sisi lain, setelah masa jabatan enam tahun selesai harus ada pemilihan kepala desa (pilkades) lagi.
"Sehingga kerja konsentrasi membangun desa (hanya) dua atau tiga tahun. Sementara tiga atau empat tahun habis untuk berkelahi," kata Budiman.
"Nah ada tuntutan ini diganti menjadi 9 tahun periode (jabatannya) bisa kali dua atau terserah lah ya. tapi jabatannya enggak 6 tahun periodenya," tutur mantan aktivis 98 itu.
Budiman pun mengungkapkan, pertemuannya dengan Presiden Jokowi pada Selasa karena memenuhi undangan Kepala Negara.
Dia menceritakan, mula-mula Presiden Jokowi bertemu dengannya saat peringatan HUT PDI-P di JIExpo Kemayoran pada 10 Januari lalu.
Saat itu dirinya disapa oleh Jokowi. "Ditanya "loh kemana saja", saya jawab "ya ada pak", "ya udah nanti ketemu saya ya". Dia minta, dia bilang "saya udah lama enggak lihat kamu, ketemu," " jelas Budiman.
Kemudian, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno mengatur jadwal pertemuan dengan Presiden.
"Jadi diurus Pak Pratik (Pratikno). Memang waktu itu belum ada tanggalnya, tapi ini kan kebetulan demo jadi dipanggil. Undangan via WhatsApp," tambahnya.
https://nasional.kompas.com/read/2023/01/17/21091521/kata-budiman-sudjatmiko-jokowi-setuju-jabatan-kades-9-tahun