Salin Artikel

Ketika 3 Menteri Nasdem Beri Tanggapan soal Isu "Reshuffle"...

Saat ini, ada tiga menteri dari Nasdem yang duduk di jajaran kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin.

Ketiganya yakni Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo dan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate.

Keberadaan menteri-menteri itu juga pernah disinggung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) yang menaungi Jokowi.

Menurut PDI-P, kinerja para menteri dari Nasdem perlu dievaluasi.

Posisi para menteri dari Nasdem yang berpotensi diganti ini tak lain disebabkan partai besutan Surya Paloh itu telah mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) untuk Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 pada November tahun lalu.

Pencapresan itu pun mendapat reaksi dari parpol koalisi dan relawan Jokowi. Beberapa dari mereka mendukung wacana reshuffle yang menyasar menteri-menteri dari Nasdem.

Salah satu penyebabnya karena langkah Nasdem yang dinilai berseberangan dengan permintaan Jokowi agar hati-hati dan jangan terburu-buru menentukan sosok capres.

Di sisi lain, sebagaimana disebutkan PDI-P, sosok Anies Baswedan merupakan antitesis dari pemerintah.

Selain itu, figur Anies juga kerap disebut berseberangan dengan politik Istana sehingga Nasdem dianggap seperti bermain dua kaki.

Menkominfo Johnny G Plate

Menkominfo Johnny G Plate menilai, Presiden Jokowi tidak akan terpengaruh oleh pihak manapun yang menyebutkan bakal ada perombakan kabinet.

Menurutnya, Presiden Jokowi telah berpengalaman dalam mengambil berbagai kebijakan demi kepentingan pemerintahan.

Oleh karena itu, katanya, segala tindakan yang diambil oleh Kepala Negara termasuk perombakan kabinet telah dipikirkan secara matang.

"Bapak Presiden ini kan bukan baru pertama kali jadi Presiden ya, sudah sekian lama, sudah dua periode dan beberapa kali melakukan reshuffle kabinet,” ujar Plate saat ditemui di Hotel Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Minggu (8/1/2023).

“Pasti setiap kebijakan-kebijakan penting terkait dengan kewenangannya itu sudah dipertimbangkan, dipikirkan dengan baik," katanya lagi.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Nasdem tersebut berpandangan bahwa perombakan kabinet demi kepentingan pemerintah bisa terjadi kapan saja.

"Yang namanya reshuffle dapat terjadi setiap saat dan kepada semua anggota kabinet dari unsur partai apapun dan dari unsur non partai apapun," ujar Plate.

Di sisi lain, menurut Plate, Partai Nasdem tetap solid mendukung dan mengawal pemerintahan yang dipimpin oleh Presiden Jokowi.

Ia menegaskan bahwa Nasdem akan terus konsisten berada dalam barisan koalisi pemerintah hingga selesai.

"Komitmen politik Partai Nasdem sebagaimana yang telah disampaikan oleh Ketua Umum akan terus mengawal sampai selesainya masa tugas jabatan presiden," kata Plate.

Sebelumnya, Johnny G Plate telah menepis kabar dirinya mundur dari jabatan Menkominfo seperti kabar yang beredar.

Saat berjumpa wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan pada Jumat (13/1/2023) Mentan Syahrul Yasin Limpo mengatakan, dirinya saat ini sedang fokus bekerja.

Menurutnya, para menteri lebih banyak berada di lapangan sehingga bukan menjadi tupoksi mereka untuk mengurusinya.

"Kita ini kan menteri kerja. Kerja saja. Kita di lapangan terus," ujar Syahrul.

"Semuanya kita serahkan kepada beliau-beliau," katanya lagi.

Sebaliknya, ia meminta wartawan untuk bertanya kepada pihak lain.

"Ah ngaco saja, jangan tanya saya dong," kata Siti usai mengikuti rapat terbatas soal sawit di Istana Kepresidenan pada Kamis.

Reshuffle semakin dekat

Pada Desember 2022 lalu, Ketua DPP PDI-P Djarot Saiful Hidayat meminta agar dua menteri asal Partai Nasdem, yaitu Mentan Syahrul Yasin Limpo serta Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar, dievaluasi.

Namun, dalam keterangan pers seusai meresmikan pengembangan tahap 1 Stasiun Manggarai, pada akhir Desember lalu, Jokowi tidak banyak berkomentar saat media meminta tanggapannya soal hal itu.

"PDI-P menyarankan untuk me-reshuffle Mentan sama KLHK, Pak, PDI-P menyarankan, apakah di antaranya itu (yang akan di-reshuffle)?" tanya wartawan kepada Jokowi.

Pertanyaan itu hanya direspons dengan senyuman oleh Jokowi.

Jokowi lalu kembali ditanya soal kisi-kisi mengenai menteri yang akan dicopot apabila ada reshuffle kabinet. Namun, Jokowi tidak memberi jawaban dengan jelas.

"Clue-nya, ya udah" kata Jokowi lalu berjalan meninggalkan wartawan.

Kemudian, dalam keterangannya pada Senin (2/1/2023), Presiden Jokowi menegaskan agar masyarakat menunggu saja kapan reshuffle terjadi.

"Tunggu saja. Ditunggu saja," ujar Jokowi menjawab pertanyaan wartawan di kawasan Tanah Abang, Jakarta.

Saat wartawan kembali bertanya soal bagaimana nasib menteri-menteri dari Partai Nasdem jika reshuffle jadi dilakukan, Jokowi pun kembali menegaskan agar publik menunggu.

"Ditunggu saja," kata Jokowi singkat.

Namun, ketika awak media menanyakan kapan akan dilakukan, Jokowi belum memberi petunjuk pasti.

"Besok. Ya besok, bisa Jumat, bisa Senin, bisa Selasa, bisa Rabu," kata Jokowi setelah meninjau kawasan PT Pertamina Hulu Rokan, Provinsi Riau pada Kamis (5/1/2023).

Berdasarkan catatan Kompas.com, secara total hingga saat ini, Jokowi sudah dua kali melakukan perombakan Kabinet Indonesia Maju.

Reshuffle pertama Kabinet Indonesia Maju dilakukan Jokowi pada 22 Desember 2020. Saat itu ada enam menteri baru yang dilantiknya.

Lalu, Reshuffle kedua dilakukan Jokowi pada pada 28 April 2021 dengan melantik dua menteri baru.

https://nasional.kompas.com/read/2023/01/14/07242931/ketika-3-menteri-nasdem-beri-tanggapan-soal-isu-reshuffle

Terkini Lainnya

KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

Nasional
KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

Nasional
Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Nasional
Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Nasional
Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nasional
Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Nasional
Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Ide "Presidential Club" Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Nasional
Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Nasional
BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

Nasional
Luhut Ingatkan soal Orang 'Toxic', Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Luhut Ingatkan soal Orang "Toxic", Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Nasional
Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Nasional
[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

Nasional
Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke