Salin Artikel

Survei Indikator: Elektabilitas Anies Turun karena Mayoritas Publik Puas dengan Kerja Jokowi

JAKARTA, KOMPAS.com - Elektabilitas Anies Baswedan sebagai kandidat calon presiden (capres) turun menurut survei terbaru Indikator Politik Indonesia.

Penurunan ini diduga disebabkan karena naiknya angka approval rating atau tingkat kepuasan publik terhadap Presiden Joko Widodo.

"Kenaikan approval rating presiden dalam temuan survei periode ini menjadi salah satu faktor memiliki kontribusi terhadap tingkat penuruan elektabilitas Anies," kata Peneliti Indikator Politik Indonesia Bawono Kumoro kepada Kompas.com, Kamis (5/1/2023).

Merujuk hasil survei Indikator Politik Indonesia periode 1-6 Desember 2022, elektabilitas Anies berada di angka 28,3 persen.

Besaran ini merosot sekitar 4 persen dibandingkan survei November 2022 yang mana tingkat elektoral Anies mencapai 32,2 persen.

Pada periode itu, elektabilitas mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut memang melonjak tinggi sekitar 7 persen, dari sebelumnya 25,7 persen pada survei periode September 2022.

Menurut Bawono, saat itu tingkat elektoral Anies meningkat karena approval rating terhadap presiden menurun.

Hal ini dinilai wajar lantaran Anies dicitrakan sebagai antitesa Jokowi. Sehingga, ketika tingkat kepuasan publik terhadap presiden turun, elektabilitas Anies justru naik, pun sebaliknya.

"Karena Anies memang dipersepsikan pemilih sebagai figur bakal capres antitesa Jokowi," ujar Bawono.

Lain Anies, lain lagi dengan Prabowo Subianto. Masih menurut survei terbaru Indikator Politik Indonesia, elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra itu naik di angka 26,8 persen.

Dibandingkan survei November 2022, tingkat elektoral Prabowo naik lebih dari 3 persen, dari sebelumnya 23,9 persen.

Menguatnya elektabilitas Menteri Pertahanan itu sejalan dengan kenaikan approval rating terhadap presiden.

"Ini menunjukkan bahwa pemilih melihat Prabowo Subianto sebagai figur bakal capres yang sejalan dengan Presiden Jokowi," kata Bawono.

Sementara, sebanyak 23,6 persen responden mengaku kurang puas dan 3,5 persen tidak puas sama sekali. Lalu, sebanyak 1,6 persen responden tak menjawab.

Angka kepuasan publik terhadap kinerja presiden ini naik sekitar 5 persen dibandingkan survei November 2022 yang mana approval rating terhadap Jokowi saat itu sebesar 66,2 persen.

Survei yang sama memperlihatkan bahwa elektabilitas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai kandidat capres masih berada di urutan wahid dengan angka 35,8 persen.

Menyusul di urutan kedua Anies Baswedan dengan 28,3 persen, lalu Prabowo Subianto 26,7 persen.

https://nasional.kompas.com/read/2023/01/05/10552041/survei-indikator-elektabilitas-anies-turun-karena-mayoritas-publik-puas

Terkini Lainnya

Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Nasional
Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

Nasional
Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Nasional
Dilema Prabowo Membawa Orang 'Toxic'

Dilema Prabowo Membawa Orang "Toxic"

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Nasional
Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Nasional
Menakar Siapa Orang 'Toxic' yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Menakar Siapa Orang "Toxic" yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Nasional
Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke