Salin Artikel

Saat Elektabilitas Ganjar dan Prabowo Terkatrol berkat Tingkat Kepuasan Kinerja Jokowi...

Setidaknya, kedua nama itu pernah merasakan berada di posisi puncak elektabilitas dibandingkan tokoh lainnya.

Dalam Indikator Politik Indonesia, Ganjar Pranowo dan Prabowo diketahui mengalami tren kenaikan elektabilitas.

Survei ini dilakukan pada 1-6 Desember 2022 dengan mengambil sampel 1.220 responden.

Indikator mengeklaim, kenaikan tersebut karena faktor approval presiden.

Lantas apa approval presiden yang dimaksud?

Tingkat kepuasan kinerja Jokowi

Approval presiden rupanya terkait dengan tren kenaikan tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Dalam survei Indikator terkini menunjukkan, tingkat kepuasan terhadap kinerja Presiden Jokowi meningkat dari periode November hanya 66,2 menjadi 71,3 persen pada Desember 2022.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi kemudian menilai ada korelasi antara tingkat kepuasan terhadap kinerja Jokowi dengan elektoral Ganjar dan Prabowo.

"Jadi, kita bisa simpulkan dari sini, ketika aproval presiden naik di bulan Desember, yang meningkat elektabilitasnya Ganjar dan Prabowo, yang turun elektabilitasnya Anies," ujarnya dalam rilis survei yang ditayangkan di akun Youtube Indikator Politik, Rabu (4/1/2023).

Elektabilitas Ganjar-Prabowo

Lalu, berapa elektabilitas Ganjar-Prabowo yang disebut meningkat?

Dalam survei terbaru yang dilakukan Indikator, Ganjar menembus angka 35,8 persen. Kader PDI-P itu memuncaki elektabilitas di simulasi 3 nama bakal capres, selain Anies Baswedan dan Prabowo.

Sementara itu, Prabowo mendapatkan elektabilitas sebesar 26,7 persen. Menteri Pertahanan itu berada di posisi tiga elektabilitas, di bawah Anies Baswedan dengan 28,3 persen.

Ganjar elektabilitasnya naik dari November 2022 sebesar 33,9 persen menjadi 35,8 persen pada Desember 2022.

Prabowo Subianto juga naik elektabilitasnya dari 23,9 persen pada November menjadi 26,7 persen pada Desember 2022.

Pola konsisten

Burhanuddin Muhtadi mengungkapkan, pola korelasi ini konsisten setiap periodenya.

Sebagai contoh, ketika approval presiden naik, elektabilitas Ganjar-Prabowo juga meningkat.

Demikian juga ketika approval presiden turun, elektabilitas kedua nama tersebut mengikutinya.

Untuk Ganjar, kata Burhanuddin, sosoknya dianggap memiliki kesamaan dengan Presiden Jokowi. Apalagi, keduanya berada di naungan partai yang sama, yaitu PDI-P.

"Mungkin Ganjar dianggap sebagai little Jokowi begitu ya, tapi poinnya adalah polanya itu mengikuti approval rating dari Pak Jokowi," ujar Burhanuddin.

Namun, kondisi berbeda sempat dialami Prabowo.

Kata Burhanuddin, ada pola pada survei Oktober 2022 ketika approval presiden naik, tetapi tidak berkorelasi dengan elektoral Prabowo.

"Bahkan, ada pola sampai Oktober 2022, ketika approval Presiden Jokowi naik, itu elektabilitas Pak Prabowo turun," kata Burhanuddin.

"Tap, pola itu mulai berubah di November dan Desember," ujarnya lagi.

Dalam rilis survei itu, Hasto tak memungkiri bahwa approval presiden berdampak bagi partai politik pendukungnya, termasuk kader partai.

"Mengapa elektoral Mbak Puan, Pak Ganjar, Pak Prabowo mengalami tren kenaikan? Karena aproval rating dari Presiden Jokowi mengalami kenaikan," kata Hasto.

Lalu, ia menyoroti elektabilitas Anies Baswedan yang belakangan dikenal sebagai antitesis Jokowi.

Adapun elektabilitas Anies dalam survei ini menurun dari periode November 32,2 persen menjadi 28,3 persen pada Desember 2022.

"Pak Anies Baswedan mengalami penurunan itu juga membuktikan bahwa masyarakat menilai Pak Anies Baswedan merupakan antitesa dari Presiden Jokowi. Sehingga, ketika Pak Jokowi naik, Anies mengalami penurunan," ujar Hasto.

Hasto mengatakan, mereka yang tidak senapas dengan kepemimpinan Presiden Jokowi akan mengalami penurunan.

https://nasional.kompas.com/read/2023/01/05/09322071/saat-elektabilitas-ganjar-dan-prabowo-terkatrol-berkat-tingkat-kepuasan

Terkini Lainnya

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi Jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi Jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Nasional
SYL Berkali-kali 'Palak' Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

SYL Berkali-kali "Palak" Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

Nasional
Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Nasional
Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke