Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam memaparkan sejumlah alasannya.
Pertama, Sandiaga saat ini menjabat sebagai menteri. Posisi itu bisa dimanfaatkan untuk menjaga konstituennya.
“Secara jaringan dan logistik, Sandiaga yang saat ini berada di pemerintahan tampaknya masih bisa mengonsolidasikan sel-sel pendukungnya melalui pemenuhan kompensasi, dan skema transaksional,” kata Umam dihubungi Kompas.com, Rabu (4/1/2023).
Kedua, Sandiaga nampak menunjukan kedekatan dengan partai politik (parpol) selain Gerindra, yaitu Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Umam menilai Sandiaga dan PPP sangat mungkin bekerja sama karena saling membutuhkan.
“Salah satu partai yang didekati Sandiaga adalah PPP, yang saat ini benar-benar membutuhkan dukungan logistik besar untuk mempertahankan eksistensinya sebagai partai Senayan,” ujarnya.
“Di sisi lain, Sandiaga membutuhkan PPP sebagai kendaraan politik untuk bergaining position di Pilpres 2024,” kata Umam lagi.
Alasan ketiga, Sandiaga tak mungkin menjadi calon presiden (capres) karena partainya telah mengusung Prabowo Subianto.
Menurutnya, akan lebih memungkinkan Sandiaga maju sebagai cawapres.
Keputusan itu sekaligus membuatnya punya lebih banyak opsi, bisa tetap bertahan di Gerindra, atau hengkang dan menggunakan parpol lain sebagai jalan.
Namun, Umam mengatakan, jika Sandiaga memilih jalan sebagai cawapres, lebih baik tidak berpasangan dengan Prabowo seperti pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
“Pasangan Prabowo-Sandi sudah tidak relevan untuk Pilpres 2024. (Sebab) narasi anti-pemerintah tidak lagi relevan. Mengingat, keduanya sudah menjadi bagian dari pemerintahan Jokowi,” kata Umam.
Sebelumnya, Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad meyakini Sandiaga kian dekat untuk berpindah haluan menjadi kader PPP.
Ia mengaku, mendapatkan informasi itu dari sejumlah kader PPP yang duduk di DPR RI.
Dasco pun menyiratkan pesan bahwa Gerindra tak akan mempertahankan Sandiaga jika tetap berambisi ingin mengikuti Pilpres 2024.
“Jadi apa yang kita sampaikan ini sebagai bentuk penghargaan pada alam demokrasi kita. Jadi tidak ada dari kita kemudian mau melarang apabila ada yang ingin ikut kontestasi, silahkan saja,” kata Dasco ditemui di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (3/1/2023).
“Ya tentunya tidak lewat Partai Gerindra kan gitu,” ujarnya lagi.
https://nasional.kompas.com/read/2023/01/04/06442751/sandiaga-uno-dinilai-punya-banyak-kans-jadi-cawapres-tapi-tidak-bersama