Jokowi tidak menyampaikan banyak keterangan. Namun, Kepala Negara hanya menegaskan agar masyarakat menunggu saja keputusannya.
"Tunggu saja. Ditunggu saja," ujar Jokowi menjawab pertanyaan wartawan soal reshuffle di kawasan Tanah Abang, Jakarta, Senin (2/1/2023).
Saat kembali ditanya soal bagaimana nasib menteri-menteri dari Partai Nasdem jika reshuffle dilakukan, Jokowi pun menegaskan agar publik menunggu.
"Ditunggu saja," kata Jokowi singkat.
Sebagaimana diketahui, secara total hingga saat ini, Jokowi sudah tiga kali melakukan perombakan Kabinet Indonesia Maju.
Reshuffle pertama Kabinet Indonesia Maju dilakukan Jokowi pada 22 Desember 2020. Saat itu, ada enam menteri baru yang dilantiknya.
Lalu, reshuffle kedua dilakukan Jokowi pada pada 28 April 2021 dengan melantik dua menteri baru.
Presiden Jokowi justru akan menunggu Nasdem menarik mundur sendiri para menterinya karena sudah berbeda pandangan dengan sikap Presiden.
Namun, jika Nasdem belum juga menarik menteri-menterinya dari kabinet, bukan tak mungkin Presiden akhirnya terpaksa akan melakukan reshuffle.
”Jadi, seperti halnya PAN yang pada Pilpres 2019 mengambil sikap berbeda dengan Presiden Jokowi dan akhirnya, satu-satunya menteri asal PAN, yaitu Menpan RB Asma Abnur, pun mengundurkan diri pada 2018," ujar seorang pejabat kepada Kompas sebagaimana dilansir dari Kompas.id, pada 14 Oktober 2022.
"Nasdem seharusnya juga begitu. Menarik menteri-menterinya di kabinet. Namun, jika sampai awal tahun depan tidak ditarik, Presiden bisa merombak kabinetnya sendiri,” kata pejabat tersebut.
https://nasional.kompas.com/read/2023/01/02/10482411/ditanya-soal-reshuffle-pada-2023-jokowi-ditunggu-saja