Hal itu terungkap dalam kajian yang dilakukan Lemhannas RI berdasarkan permintaan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Menurut Gubernur Lemhannas Andi Widjajanto, saat ini energi hijau memang mendapatkan peluang yang sangat tinggi. Terutama pada masa pandemi Covid-19 dan gangguan pasokan komoditas energi akibat pandemi serta peperangan antara Rusia dan Ukraina.
Harga dari komoditas energi minyak dan gas bumi mudah berubah akibat 2 kondisi itu. Maka dari itu, kata Andi, banyak pihak semakin serius memikirkan transisi menuju energi hijau buat masa depan.
“Kami perhatikan bahwa kapasitas Indonesia untuk melakukan transisi energi hijau ini relatif masih berada di skala menengah,” kata Andi saat memberikan Pernyataan Akhir Tahun 2022 di Lemhannas RI, Rabu (21/12/2022).
Kemudian terkati ekonomi biru atau kelautan, Andi menyatakan saat ini pengelolaannya bertumpu pada Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi serta Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Andi mengatakan, fokus utama dari ekonomi biru yang sedang dikembangkan saat ini adalah terkait kesehatan samudera. Akan tetapi, menurut dia, kemampuan Indonesia terkait pengelolaan industri dengan konservasi kelautan masih berada di skala menengah.
"Sehingga kami lihat banyak peluang yang harus dilakukan Indonesia untuk tingkatkan indeks kesehatan samudera, dengan antara lain menyeimbangkan antara upaya membangun industri biru dengan upaya upaya untuk tetap menjaga konservasi dari laut dan samudera kita," ujar Andi.
https://nasional.kompas.com/read/2022/12/26/15280001/kemampuan-transisi-energi-hijau-dan-ekonomi-biru-ri-disebut-masih-dalam