Kepala Rumah Tahanan (Karutan) KPK Ahmad Fauzi mengatakan, meskipun diduga melakukan korupsi, para tahanan tersebut tetap berstatus warga negara Indonesia (WNI).
Mereka memiliki hak asasi manusia (HAM) yang dijamin oleh negara.
“(Tahanan) punya (hak kesehatan mental). Itu ada kami namanya pelayanan tahanan perawatan rohani,” kata Fauzi saat ditemui Kompas.com di Gedung Merah Putih KPK, Minggu (25/12/2022).
Fauzi mengatakan, pihaknya tetap mengedepankan asas praduga tidak bersalah. Petugas tetap memberikan perawatan jasmani maupun rohani.
Di luar itu, petugas Rutan KPK menyiapkan tahanan yang akan menjalani pemeriksaan, baik sebagai tersangka, saksi, maupun saat dipanggil di persidangan.
Selain itu, petugas juga menyiapkan proses pemindahan saat para tahanan telah diputuskan bersalah dan dieksekusi ke lembaga pemasyarakatan (lapas).
“Ya memang, tahanan ini kan kami menggunakan asas praduga tak bersalah,” kata dia.
Menurut Fauzi, momentum Hari Raya Natal merupakan salah satu bentuk perhatian KPK terhadap mental para tahanan.
Mereka mendapatkan hak untuk melaksanakan ibadah Natal bersama pendeta yang telah dipanggil KPK.
KPK berkoordinasi dengan pendeta tersebut guna menyampaikan pesan-pesan yang relevan untuk para tersangka korupsi.
“Nanti pendetanya datang kami akan bicarakan karena terkait dengan kondisi psikologis para tahanan,” tutur Fauzi.
Pemenuhan hak keagamaan merupakan salah satu dukungan moril KPK terhadap para tahanan.
Selain itu, lembaga antirasuah juga tetap menghormati prinsip asas praduga tak bersalah.
“Mereka tetap sebagai WNI yang dilindungi secara HAM-nya, makanya kami berikan minimal mengurangilah beban mereka ketika mereka di dalam rutan,” tutur Fauzi.
Adapun tahanan yang melaksanakan ibadah Natal berjumlah 12 orang. Mereka tersebar di Rutan Merah Putih, Rutan Kavling C1 gedung KPK lama, dan Rutan Pomdam Jaya Guntur.
Selain berhak mengikuti ibadah Natal, para tahanan juga berhak mendapatkan kunjungan terbatas dari keluarga mereka.
Kelonggaran ini diberikan bagi tahanan beragama Nasrani maupun agama lainnya.
Pantauan Kompas.com, tidak sedikit dari keluarga yang berkunjung beragama muslim. Mereka juga turut serta membawa serta anak-anaknya.
“Iya memang momen hari raya ini kan sebenarnya seperti Lebaran lah, kan kami buka untuk yang beragama muslim tapi yang Nasrani pun bisa ikut bisa menikmati,” ujar Fauzi.
https://nasional.kompas.com/read/2022/12/25/17515231/kpk-sebut-tersangka-korupsi-yang-ditahan-tetap-dapat-hak-kesehatan-mental