Salin Artikel

Menteri PPPA: Kesetaraan Belum Kita Temukan sampai 94 Tahun Perjuangan

Menurutnya, isu-isu kesetaraan ini masih menjadi masalah yang perlu segera diselesaikan.

Pasalnya, ketimpangan antara laki-laki dan perempuan masih terjadi meski perempuan sudah bisa berkiprah di semua bidang pembangunan.

Hal ini dikatakannya ketika mengunjungi rumah ibu negara pertama, Fatmawati Soekarno dalam rangkaian Peringatan Hari Ibu (PHI) ke-94 di Bengkulu, Rabu (21/22/2022).

Bintang mengatakan, PHI merupakan pengingat bahwa perempuan menjadi ujung tombak dari maju atau mundurnya sebuah bangsa.

"Perempuan sudah bisa berkiprah di semua bidang pembangunan. Tapi masih menjadi PR kita, karena kesetaraan belum kita temukan sampai 94 tahun perjuangan pergerakan perempuan yang dimotori melalui penyelenggaraan kongres pertama tahun 1928 di Yogyakarta," kata Bintang, Rabu.

Bintang mengungkapkan, kesetaraan terhadap laki-laki dan perempuan harus dikejar. Sebab, menurutnya, prinsip equal partnership menjadi penting, baik di bidang sosial, politik, ekonomi, hingga rumah tangga dan kehidupan bermasyarakat.

Apalagi, partisipasi perempuan untuk kemajuan bangsa telah terjadi di masa kemerdekaan Indonesia, bahkan pra kemerdekaan.

"Inilah yang perlu kita kejar. Kita bicara masalah partisipasi perempuan tidak hanya di masa kemerdekaan ini, pra kemerdekaan partisipasi perempuan itu sudah luar biasa. Jadi sejatinya melakukan prinsip equal partnership itu akan menjadi penting," ujarnya.

Bintang menyampaikan, prinsip kesetaraan antara laki-laki dan perempuan sudah diterapkan antara Presiden Soekarno dengan Fatmawati Soekarno.

Ketika Soekarno berencana mendeklarasikan kemerdekaan RI, Fatmawati berinisiatif menjahit bendera merah putih sebagai lambang negara. Ia pun kerap mendukung langkah-langkah penting Presiden Soekarno.

"Ibu Fatmawati ini seorang perempuan yang visioner, berani. Nah inilah yang harus menjadi inspirasi kita ke depan," katanya.

Di masa kini, kata Bintang, perjuangan perempuan bukan melepaskan Indonesia dari tangan penjajah.

Namun, menyelesaikan tantangan bersama yang menyangkut hak-hak perempuan, termasuk pengakuan terhadap partisipasi perempuan di berbagai kesempatan.

"Pengakuan terhadap partisipasi tersebut menjadi penting di Indonesia, karena ketika melihat realita data dan indeks, ini masih ada ketimpangan yang sangat menganga bagi perempuan dan laki-laki," ujar Bintang.

Tema PHI ke-94 tetap konsisten dengan tema tahun sebelumnya, yaitu “Perempuan Berdaya, Indonesia Maju”.

Ada empat fokus sub tema, yakni Kewirausahaan Perempuan: Mempercepat Kesetaraan, Mempercepat Pemulihan; Perempuan dan Digital Economy; Perempuan dan Kepemimpinan; dan Perempuan Terlindungi, Perempuan Berdaya.

https://nasional.kompas.com/read/2022/12/21/21102421/menteri-pppa-kesetaraan-belum-kita-temukan-sampai-94-tahun-perjuangan

Terkini Lainnya

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke