JAKARTA, KOMPAS.com - Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) yang baru disahkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) turut mencantumkan sanksi bagi orang yang menggelar pesta tanpa izin di jalan umum hingga mengganggu masyarakat.
Ancaman sanksi itu terdapat dalam Pasal 274 KUHP tentang Penyelenggaraan Pesta atau Keramaian.
Pasal 274 itu terdiri dari dua ayat. Ayat ke-1 menyatakan setiap orang yang tanpa izin mengadakan pesta atau keramaian untuk umum di jalan umum atau di tempat umum dipidana dengan pidana denda paling banyak kategori II (Rp 10.000.000).
"Setiap orang yang melakukan tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang mengakibatkan terganggunya kepentingan umum, menimbulkan keonaran, atau huru-hara dalam masyarakat, dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 bulan atau pidana denda
paling banyak kategori II," demikian isi Pasal 274 ayat (2) KUHP.
DPR mengesahkan KUHP baru dalam rapat paripurna di Kompleks Parlemen, Jakarta, pada Selasa (6/12/2022).
Sebelumnya, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna Laoly mengatakan, KUHP terbaru akan diberlakukan tiga tahun kemudian sejak disahkan.
Yasonna mengatakan, Kemenkumham bakal membentuk tim untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat dalam masa transisi itu.
"Ada (waktu) tiga tahun untuk sosialisasi (UU) KUHP ini. Saya kira kita akan bentuk tim dari seluruh tim yang ada, dari kementerian, tim pakar kita yang selama ini ikut membahas," kata Yasonna saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Selasa.
https://nasional.kompas.com/read/2022/12/08/16060841/gelar-pesta-di-jalan-umum-tanpa-izin-didenda-rp-10-juta-di-kuhp-baru