Salin Artikel

KSAL Jadi Calon Panglima TNI, Pengamat Singgung Ancaman di Laut

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerhati militer dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi menilai, terpilihnya Kepala TNI Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono sebagai calon panglima TNI semestinya tak hanya dilihat dari aspek rotasi antarmatra.

Menurut Fahmi, terpilihnya Yudo tak lepas dari tantangan dan ancaman yang membutuhkan strategi terkait pertahanan di sektor laut.

"Jadi bukan sekadar soal pergilirannya, tapi juga kita melihat kebutuhan menghadapi tantangan dan ancaman di masa depan butuh visi kuat dan kesiapan yang memahami konspesi strategi dan hal-hal yang perlu disiapkan terkait pertahanan laut," kata Fahmi dalam acara Gaspol! Kompas.com, Selasa (29/11/2022).

Fahmi menuturkan, tidak dapat dipungkiri bahwa sebagai negara kepulauan, banyak celah di sektor perairan yang bisa mengancam kedaulatan negara.

Celah tersebut juga memberi ancaman keamanan karena kejahatan transnasional umumnya banyak dilakukan lewat perairan.

"Sehingga penting upaya-upaya untuk memperkuat benteng laut kita ini," kata Fahmi.

Menurut Fahmi, pengalaman Yudo sebagai KSAL bisa menjadi modal untuk memperkuat pertahanan di sektor laut.

Akan tetapi, ia mengingatkan bahwa hal itu tidak mungkin selesai karena Yudo hanya memiliki waktu selama 11 bulan menjabat sebagai panglima TNI.

"Paling tidak ini menjadi pondasi yang cukup bagus untuk kemudian dilanjutkan ke depan, pertahanan laut kita menjadi lebih kuat," ujar Fahmi.

Sebelumnya, Yudo ditunjuk sebagai calon panglima TNI untuk menggantikan Jenderal Andika Perkasa yang akan pensiun pada Desember 2022 bulan depan.

Presiden Joko Widodo telah mengirimkan surat presiden mengenai penunjukan Yudo sebagai calon panglima TNI kepada DPR pada Senin (28/11/2022) kemarin.

Selanjutnya, DPR akan memproses penunjukan Yudo dengan mengadakan uji kelayakan dan kepatutan

Ditemui di Pontianak, Selasa pagi tadi, Jokowi mengungkapkan alasan pemilihan Yudo didasari oleh rotasi antarmatra.

"Satu, yang kita ajukan satu (calon), KSAL yang sekarang karena memang kita rotasi matra," ujar Jokowi.

Seperti diketahui, selama 8 tahun menjabat sebagai presiden, Jokowi baru kali ini menunjuk panglima TNI dari matra Angkatan Laut.

https://nasional.kompas.com/read/2022/11/29/19585671/ksal-jadi-calon-panglima-tni-pengamat-singgung-ancaman-di-laut

Terkini Lainnya

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke