JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menargetkan, 95.603 anak berusia 0-12 tahun di Pidie, Aceh, mendapatkan vaksinasi polio. Target ini ditetapkan dari sejak pemberian vaksin polio dimulai awal pekan ini, Senin (28/11/2022).
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Maxi Rein Rondonuwu mengatakan, imunisasi polio bertajuk Sub Pekan Imunisasi Nasional dilakukan setelah ditemukan kasus polio pada anak berusia 7 tahun.
Adapun di hari pertama imunisasi, Kemenkes sudah memberikan vaksin polio kepada 14.000 anak-anak.
“Kita telah mulai memberikan imunisasi polio massal kepada anak-anak di Kabupaten Pidie. Alhamdulillah, sudah 14.000 anak yang diimunisasi,” kata Maxi Rein Rondonuwu dalam siaran pers, Selasa (29/11/2022).
Maxi menuturkan, imunisasi juga akan digelar di 21 kabupaten/kota di Provinsi Aceh selain di Kabupaten Pidie.
Pelaksanaannya akan dilakukan secara bertahap, sejumlah 2 putaran dengan target sasaran sekitar 1.217.939 anak rentang usia 0-12 tahun.
Secara rinci, Sub Pekan Imunisasi Nasional putaran pertama dilaksanakan di Kabupaten Pidie mulai 28 November 2022.
Lalu, Kota Banda Aceh, Aceh Besar, Pidie Jaya, Bireun, Aceh Utara dan Kota Sabang akan dimulai 5 Desember. Sedangkan untuk kabupaten/kota lain di Provinsi Aceh akan dimulai pada 12 Desember 2022.
Sementara Sub Pekan Imunisasi Nasional putaran kedua, akan dimulai minggu ke-4 Januari 2023 meliputi seluruh wilayah di Provinsi Aceh.
Maxi menyebut, masing-masing putaran akan menggunakan vaksin novel Oral Polio Vaccine Type 2 (nOPV2) kemasan 50 dosis per vial yang diproduksi oleh PT. Biofarma. Vaksin ini digunakan hanya pada pelaksanaan Sub Pekan Imunisasi Nasional dalam rangka penanggulangan KLB Polio tipe 2.
“Masing-masing putaran Sub Pekan Imunisasi Nasional akan dilaksanakan dalam waktu 1 minggu ditambah 5 hari sweeping. Jarak minimal antar-putaran adalah satu bulan, dengan target capaian sekurang-kurangnya 95 persen merata di seluruh wilayah,” terang Dirjen Maxi.
Maxi berharap target tersebut bisa tercapai. Oleh karena itu, Maxi menekankan bahwa dukungan dan peran serta semua pihak di jajaran pemerintahan, dan segenap lapisan masyarakat sangat diperlukan untuk menyukseskan kegiatan tersebut.
Utamanya dukungan dari para orang tua dengan mengajak putra-putrinya, dari usia 0 bulan sampai dengan 12 tahun termasuk pendatang, tanpa memandang status imunisasi sebelumnya untuk datang ke fasilitas pelayanan kesehatan atau pos imunisasi terdekat untuk mendapatkan imunisasi Polio.
“Kita harapkan target tersebut bisa tercapai, namun bila masih ditemukan risiko penularan, maka akan dilakukan Sub PIN putaran berikutnya. Hal ini untuk memastikan penularannya benar-benar bisa kita hentikan,” imbuh Maxi.
Sebelumnya, pada 9 Oktober 2022 dilaporkan 1 kasus lumpuh layuh akut atau AFP pada anak usia 7 tahun di Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh. Setelah dilakukan pengambilan sampel tinja dan pemeriksaan di laboratorium, didapatkan hasil polio VDPV tipe 2 dalam tubuh anak tersebut.
Kembali munculnya kasus polio memang dapat terjadi karena beberapa hal, salah satunya karena cakupan imunisasi di Kabupaten Pidie yang rendah.
Berdasarkan data yang diterima dari Provinsi Aceh, cakupan imunisasi polio di Provinsi Aceh dan Kabupaten Pidie sangat rendah selama beberapa tahun.
Sebagai informasi, penyakit polio adalah penyakit yang hanya dapat dicegah dan diberantas dengan vaksinasi.
https://nasional.kompas.com/read/2022/11/29/13200421/kemenkes-targetkan-95603-anak-di-pidie-dapat-vaksin-polio-putaran-i
Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & Ketentuan