Salin Artikel

Tegur Saksi yang Tak Tegas, Hakim: Tidak Usah Takut, Semua Sudah Dalam Sel

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Mejelis Hakim Persidangan kasus pembunuhan berencana terhadap Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Wahyu Iman Santosa menegur penyidik Polres Metro Jakarta Selatan Bripka Danu Fajar Subekti yang dinilai tidak tegas dalam memberikan keterangan saat bersaksi.

Hal itu dilontarkan Hakim Wahyu ketika mencecar Danu perihal kapan pertama kali ia mengetahui jika kematian Yosua bukan disebabkan adanya insiden baku tembak di rumah dinas Ferdy Sambo di Kompleks Polri, Duren Tiga.

Adapun Danu dihadirkan Jaksa Penuntut Umum (JPU) sebagai saksi untuk kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J dengan terdakwa Richard Eliezer, Ricky Rizal dan Kuat Ma'ruf.

"Kapan saudara tahu bahwa itu bukan tembak menebak tapi tembakan satu pihak aja?" tanya Hakim Wahyu dalam persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Senin (21/11/2022).

Danu pun mengakui bahwa ia telah menduga jika Yosua bukan tewas dalam baku tembak sejak tanggal 12 Juli 2022.

Hal itu diketahui ketika mendengar pembicaraan anggota Indonesia Automatic Fingerprint Identification System atau Inafis Polri ketika olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di rumah dinas tersebut.

"Dari pas TKP tanggal 12 (Juli) malam itu," kata Danu.

"Tanggal 12 itu bisa menyimpulkan satu pihak saja?" timpal hakim.

"Saya mendengar dari pimpinan dari Inafis. Saya mendengar 'ini enggak mungkin hanya tembak menembak'," ungkap Danu.

Hakim Wahyu pun meminta Danu untuk tidak ragu-ragu menceritakan apa yang ia ketahui terkait kasus pembunuhan tersebut.

Dia menilai Penyidik Polres Metro Jakarta Selatan itu tidak tegas menjelaskan dari mana ia mengetahui pertama kali bahwa peristiwa yang menewaskan Yosua bukan merupakan akibat tembak menembak.

"Cerita saja, tidak usah takut-takut. semua sudah dalam sel," tegas hakim.

"Saya hanya mendengar Inafis, ini 'enggak mungkin tembak-menembak'," jawab Danu lagi.

https://nasional.kompas.com/read/2022/11/21/19175351/tegur-saksi-yang-tak-tegas-hakim-tidak-usah-takut-semua-sudah-dalam-sel

Terkini Lainnya

Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Nasional
Dilema Prabowo Membawa Orang 'Toxic'

Dilema Prabowo Membawa Orang "Toxic"

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Nasional
Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Nasional
Menakar Siapa Orang 'Toxic' yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Menakar Siapa Orang "Toxic" yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Nasional
Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke