JAKARTA, KOMPAS.com - Elektabilitas PDI-P diperkirakan mengalami penurunan jika Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo diusung oleh Partai Golkar sebagai calon presiden (capres).
Hal itu nampak pada survei eksperimental yang dilakukan Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) 3-9 Oktober 2022.
Adapun berdasarkan survei tersebut PDI-P memiliki tingkat elektoral 25 persen dan berada di urutan pertama jika pemilihan legislatif (pileg) dilakukan saat ini.
Namun tingkat elektoral menurun drastis ketika Ganjar dicalonkan sebagai capres oleh Golkar.
Elektabilitas PDI-P turun drastis mencapai 7 persen dan hanya memperoleh elektabilitas 18 persen.
“Kalau PDI-P ingin menjaga suaranya, mereka harus hati-hati dengan fakta ini. Jangan sampai Ganjar diambil oleh partai lain,” sebut pendiri SMRC Saiful Mujani dalam keterangannya, Kamis (17/11/2022).
Sebaliknya Golkar mendapatkan kenaikan 6 persen dari sebelumnya memiliki elektabilitas 11 persen menjadi 17 persen.
Ia menuturkan Ganjar berpotensi mengajak sebagian pemilihnya untuk memberi suara pada partai politik (parpol) yang memberikan tiket menuju kontestasi kursi RI-1.
Situasi itu diprediksi juga bakal terjadi jika Ganjar diusung sebagai capres dari Golkar.
“Kalau Ganjar dicalonkan oleh Golkar, dia mengajak (sebagian) pemilihnya pergi ke Golkar,” terangnya.
Diketahui survei eksperimental hanya melibatkan 267 responden dari responden yang telah memiliki hak melakukan pemilihan umum, yakni berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah.
Responden dipilih dengan metode stratified multistage random sampling, dan memiliki margin of error kurang lebih 6,1 persen.
https://nasional.kompas.com/read/2022/11/18/08201511/survei-smrc-elektabilitas-pdi-p-turun-jika-ganjar-diusung-golkar