Salin Artikel

LSI Denny JA Sebut Peran Airlangga dan Luhut Kerek Elektabilitas Golkar

Ia mengatakan, penanganan pandemi Covid-19 tak bisa dilepaskan dari dua sosok kader Golkar yang duduk di kabinet, yakni Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan.

"Dengan dua menteri yang sangat bekerja keras untuk menangani Covid kemudian juga dianggap berhasil oleh mayoritas masyarakat Indonesia sehingga imbasnya mengerek Partai Golkar akhirnya mendapat dukungan," kata Ade dalam konferensi pers, Selasa (1/11/2022).

Ade mengatakan, survei LSI Denny JA menunjukkan bahwa 76,5 persen responden menyatakan puas terhadap kinerja kabinet dalam menangani pandemi Covid-19.

"Ini memang dua menteri ini yang paling banyak disorot karena memang mereka berdua ini yang paling banyak bekerja keras untuk menangani Covid," ujar Ade.

Selain soal penanganan Covid-19, Ade mengatakan, tingginya elektabilitas Golkar juga dipengaruhi oleh optimisme publik bahwa ekonomi rumah tangga akan lebih baik pada 2023.

Ia menyebutkan, berdasarkan survei, ada 60,3 persen responden yang optimistis ekonomi rumah tangga akan lebih baik, 16,8 persen menilai tak ada perbuahan, 7,9 persen menjawab lebih buruk, dan 15 persen tidak menjawab.

"Harapan ini memang tidak lepas dari kinerja menteri juga, kita tahu bahwa Menteri Koordinator Bidang Ekonomi kita juga Pak Airlangga Hartarto sebagai ketua umum Golkar ini juga yang akan menambah kepercayaan diri masyarakat untuk tahun depan mereka ekonominya akan lebih bak," kata Ade.

Adapun alasan ketiga tingginya elektabilitas partai beringin adalah kehadiran Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang terdiri dari Partai Golkar, Partai Amanat Nasional, dan Partai Persatuan Pembangunan.

"Golkar dan ketua umumnya yaitu Airlangga Hartarto muncul sebagai game changer. Airlangga Hartarto sebagai pencetus Koalisi Indonesia Bersatu ini merupakan game changer, dengan adanya pembentukan KIB ini memantik partai politik lain kemudian juga calon-calon presiden dan calon wakil presiden yang lain untuk segera memulai kontestasi," kata Ade.

Dalam hasil survei LSI Denny JA, Golkar merupakan partai dengan elektabilitas nomor dua di bawah PDI-P (20,19) persen.

Elektabilitas Golkar diikuti oleh Partai Gerindra (9,8 persen), Partai Keadilan Sejahtera (8,3 persen), Partai Kebangkitan Bangsa (5,9 persen), dan Partai Demokrat (5,4 persen).

Berdasarkan survei ini, tiga partai parlemen tidak menembus ambang batas 4 persen yakni Partai Nasdem (3,9 persen), Partai Persatuan Pembangunan (2,3 persen), dan Partai Amanat Nasional (2,1 persen).

Partai-partai non-parlemen yang mengikuti Pemilu 2019 pun elektabilitasnya tidak mencapai 4 persen, sedangkan ada 21,6 persen responden yang mengaku tidak tahu atau tidak menjawab.

Kendati demikian, Ade menegaskan, dukungan publik terhadap partai politik masih sangat dinamis.

Ia menyebutkan, survei ini diselenggarakan ketika Nasdem belum mendeklarasikan dukungan kepada mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk maju sebagai calon presiden.

"Itu juga pasti akan berpengaruh terhadap dukungan partai ke depan. Selain itu, pasti caleg-caleg yang berasal dari partai juga akan mempengaruhi perolehan partai di kemudian hari," kata Ade.

Survei nasional ini diikuti 1.200 responden di 34 Provinsi di Indonesia dengan wawancara dilaksanakan secara tatap muka. Margin of error survei ini adalah sebesar +/- 2,9 persen.

https://nasional.kompas.com/read/2022/11/01/20242551/lsi-denny-ja-sebut-peran-airlangga-dan-luhut-kerek-elektabilitas-golkar

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke