JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah purnawirawan jenderal dari TNI dan Polri memutuskan menjadi kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).
Mereka termasuk dalam 198.354 anggota baru partai berlambang banteng bermoncong putih itu.
Dari jumlah itu, sebanyak 1.000 orang di antaranya mengikuti pembekalan partai bagi anggota baru pada Minggu (30/10/2022).
"Ini adalah rangkaian kursus politik bagi anggota baru yang tahun ini sebanyak 198.354 dan pada batch pertama ini dilakukan secara hybrid sebanyak 1.000 orang. Mengapa 1.000 orang? Karena kapasitasnya memang begitu dan dilakukan terus-menerus di bawah tanggung jawab Pak Djarot," ujar Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto di Sekolah PDI-P, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Minggu (30/10/2022).
Para jenderal yang memutuskan bergabung menjadi anggota PDI-P adalah mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letnan Jenderal TNI (Purn) Ganip Warsito.
Kemudian, Laksamana Madya TNI (Purn) Agus Setiadji, Mayjen TNI (Purn) Gunawan Pakki, Mayjen TNI (Purn) Saud Tamba Tua, dan Brigjen TNI (Purn) Donar Philip.
Berikut ini profil para mantan jenderal yang bergabung menjadi kader PDI-P.
1. Letjen (Purn) Ganip Warsito
Ganip Warsito merupakan lulusan Akademi Militer 1986. Dia pernah menjabat sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada 25 Mei 2021 hingga 17 November 2021, menggantikan Doni Monardo.
Lelaki kelahiran Magelang, Jawa Tengah, 23 November 1963 itu meniti karier militer di bidang infanteri.
Pada 2018, Ganip Watsito kemudian diangkat menjadi Letnan Jenderal dan menjabat sebagai Pangkogabwilhan III untuk periode 2019 hingga 2021. Setelah itu, Ganip menjabat sebagai Kasum TNI serta Kepala BNPB.
Terakhir, pria yang kini berusia 59 tahun ini menjabat Staf Khusus Menteri ATR/Kepala BPN Bidang Kerja Sama Staf Khusus Menteri ATR/Kepala BPN Bidang Kerja Sama Lembaga.
2. Laksamana Madya TNI (Purn) Agus Setiadji
Agus merupakan lulusan Akademi Angkatan Laut tahun 1985 dari kecabangan Korps Elektronika.
Lelaki kelahiran Semarang, Jawa Tengah, pada 31 Agustus 1962 itu pernah menduduki sejumlah jabatan strategis.
Setelah lulus dari Akademi Angkatan Laut, Agus pernah bertugas di sejumlah kapal perang, yaitu KRI Martadinata-342, KRI Samadikun-341, hingga KRI Slamet Riyadi-352.
Setelah itu, dia bertugas di Mabes Angkatan Laut hingga Komando Armada Timur (Koarmatim).
Agus juga pernah menjabat sebagai Staf Ahli (Sahli) Bidang Ketahanan Nasional di Kemenko Polhukam antara 2015 sampai 2016.
Dia juga pernah menjabat sebagai Sekretaris Utama Badan Keamanan Laut RI pada 2017.
Agus kemudian ditarik Kementerian Pertahanan (Kemenhan) untuk menjabat sebagai Kepala Badan Sarana Pertahanan Kemenhan RI (2018—2019) dan Sekretaris Jenderal Kemenhan RI (2019—2020).
Jabatan terakhirnya adalah sebagai Staf Khusus KSAL (2020).
3. Mayjen TNI (Purn) Andi Gunawan Pakki
Andi Gunawan Pakki lahir Makassar, Sulawesi Selatan, pada 5 April 1963.
Dia lulus dari Akademi Militer di Magelang, Jawa Tengah, pada 1986 dari kesatuan Zeni.
Selain itu, Andi Gunawan Pakki pernah menjabat sebagai Komandan Detasemen Markas Besar Tentara Nasional Indonesia (2018) dan Kepala Badan Pembekalan TNI (2019).
Gunawan juga pernah menjabat Tenaga Ahli Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional.
Jabatan terakhirnya menjelang pensiun adalah Pati Mabes TNI AD pada 2021.
4. Mayjen TNI (Purn) Frederikus Saud Tamba Tua
Saud lahir pada 2 Februari 1962, di Baturaja, Sumatera Selatan.
Dia merupakan lulusan Akademi Angkatan Laut pada 1986 dan berkarier di TNI AL hingga pensiun pada 2020.
Sejak lulus dari Akademi Angkatan Laut, Saud berdinas di Korps Marinir.
Saud pernah menjabat sejumlah posisi di Korps Marinir, yaitu:
Dia juga pernah menjabat sebagai Dansatgas Konga 26A di Libanon (2008—2011).
Saud pernah menjabat sebagai Staf Khusus KSAL (2016—2018), Pa Sahli Tk. III Bid. Polkamnas Panglima TNI (2018—2018), dan terakhir Staf Khusus KSAL (2018—2020).
5. Brigjen TNI Mar (Purn) Donar Philip Rompas
Donar Philip Rompas merupakan pensiunan perwira tinggi Korps Marinir TNI Angkatan Laut.
Dia lahir di Makassar, Sulawesi Selatan, pada 27 Januari 1963. Dia lulus dari Akademi Angkatan Laut pada 1986.
Donar pernah menjabat sejumlah posisi, yaitu Wakil Komandan Lantamal II/Padang (2011—2012), Komandan Lanal Mataram (2012—2013), dan Staf Ahli Panglima Komando Armada Barat (2013).
Dia juga pernah menjabat sebagai Dosen Sesko TNI (2014), Paban II/ORG Ditbinjemen Sesko TNI (2015), dan Pamen Mabes TNI AL (2016).
Jabatan lain yang pernah diemban Donar adalah Dankorsis Sesko TNI (2017—2019), Kadispotmar (2019—2020), dan terakhir Komandan Lantamal VIII/Manado (2020—2021).
6. Irjen (Purn) H Fakhrizal
Fakhrizal yang lahir di Kamang Mudik, Bukittingi, Sumatera Barat, pada 26 April 1963 adalah seorang purnawirawan perwira tinggi Polri.
Dia berkarier di Polri sejak 1986 sampai pensiun pada 9 September 2020.
Fakhrizal pernah menjabat sebagai Kapolda Kalimantan Tengah (2015-2016) dan Sumatera Barat (2016-2019)
Selain itu, Fakhrizal juga pernah menjadi Karopaminal Divisi Propam Polri.
Jabatan terakhir Fakhrizal di Polri adalah Analis Kebijakan Utama bidang Sabhara Baharkam Polri (2019).
Dia pernah mengikuti Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 Sumatera Barat. Saat itu dia menjadi calon Gubernur Sumatera Barat berpasangan dengan Genius Umar dengan diusung Golkar, Nasdem, dan PKB.
(Penulis : Rahel Narda Chaterine | Editor : Icha Rastika)
https://nasional.kompas.com/read/2022/10/31/13182381/profil-6-jenderal-purnawirawan-yang-gabung-ke-pdi-p