Salin Artikel

Survei Litbang "Kompas": Citra Negatif Polri Melonjak, Kini Capai 43 Persen

JAKARTA, KOMPAS.com - Tingkat penerimaan publik terhadap institusi Polri mencatatkan tren negatif. Hasil survei Litbang Kompas yang dirilis Kamis (27/10/2022) memperlihatkan, lembaga tersebut terus mendulang citra negatif dalam setahun terakhir.

Pada Oktober 2021, citra negatif Polri sedianya hanya 18,5 persen. Lalu, naik 3,4 persen pada Januari 2022 menjadi 21,9 persen.

Kemudian, meningkat lagi 2,8 persen pada Juni 2022 menjadi 24,7 persen.

Peningkatan paling tajam lagi-lagi terjadi pada periode Juni-Oktober 2022. Terkini, citra negatif Polri menyentuh angka 43,1 persen.

Sejalan dengan itu, citra positif Polri dalam setahun terakhir terus merosot. Pada survei Oktober 2021, lembaga pimpinan Jenderal Listyo Sigit Prabowo itu mendulang citra positif 77,5 persen.

Lalu sedikit turun pada Januari 2022 menjadi 74,8 persen. Pada Juni 2022, citra Polri melorot cukup tajam hingga 9,1 persen dan berada di angka 65,7 persen.

Penurunan paling drastis terjadi pada periode Juni-Oktober 2022. Dalam rentang waktu ini, citra positif institusi Bhayangkara anjlok 17,2 persen menjadi 48,5 persen.

Menurut catatan Litbang Kompas, citra positif Polri pada Oktober 2022 mencapai titik terendah dalam dua tahun terakhir.

Lalu, 66,7 persen responden menganggap kinerja Polri baik dalam memberikan perlindungan dan mengayomi masyarakat. Sementara, 20,0 persen lainnya memberikan penilaian buruk.

Selanjutnya, 63,0 persen responden menganggap Polri sudah baik dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat. Sedangkan 22,2 persen responden menilai buruk.

Di aspek penegakan hukum, 58,1 persen responden memberikan penilaian baik, dan 26,2 persen menilai buruk.

Meningkatnya citra negatif Polri beberapa bulan terakhir diduga tak lepas dari rentetan peristiwa baru-baru ini seperti penembakan Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J yang menyeret nama mantan Kepala Divisi Profesi dan Pengaman (Kadiv Propam) Polri Ferdy Sambo.

Ada pula tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, yang menyebabkan sedikitnya 135 orang tewas diduga dipicu oleh penembakan gas air mata oleh polisu ke arah tribune penonton.

Terbaru, terungkap kasus jaringan gelap narkoba yang melibatkan mantan Kapolda Sumatera Barat Irjen Teddy Minahasa.

Adapun survei Litbang Kompas ini digelar pada 24 September-7 Oktober 2022. Dengan metode wawancara tatap muka, survei melibatkan 1.200 responden di 34 provinsi.

Para responden dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat. Metode tersebut memiliki tingkat kepercayaan 95 persen, dan margin of error kurang lebih 2,8 persen.

https://nasional.kompas.com/read/2022/10/27/11080671/survei-litbang-kompas-citra-negatif-polri-melonjak-kini-capai-43-persen

Terkini Lainnya

KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Nasional
195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

Nasional
Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Nasional
Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Nasional
Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Nasional
Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Nasional
Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Nasional
PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

Nasional
Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Nasional
Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke