Salin Artikel

Salip-menyalip Ganjar, Prabowo, dan Anies Menuju Panggung Pilpres 2024

JAKARTA, KOMPAS.com - Setahun jelang pembukaan pendaftaran calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) peserta Pemilu 2024, hawa politik Tanah Air kian memanas.

Persaingan elektabilitas satu tokoh dengan yang lain semakin ketat, bahkan salip menyalip.

Di bursa capres, ada sejumlah nama yang bersaing di antaranya Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, dan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Sementara, bursa calon RI-2 diramaikan oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dan lainnya.

Meski hingga kini belum ada capres cawapres definitif, para tokoh mulai memainkan manuver-manuver politik, berharap jadi yang terbaik.

Saling salip

Kompetisi elektabilitas para tokoh politik memang telah dimulai sejak lama. Namun, semakin hari, pertarungan kian sengit.

Berkaca dari survei berbagai lembaga, elektabilitas sejumlah nama yang digadang-gadang sebagai capres terus mengalami dinamika.

Jajak pendapat Litbang Kompas yang dirilis pada Rabu (26/10/2022) misalnya, mencatatkan elektabilitas Ganjar Pranowo sebesar 23,2 persen. Dengan angka tersebut, Ganjar berhasil menduduki puncak elektabilitas capres, menggeser nama Prabowo Subianto.

Tingkat keterpilihan politisi PDI Perjuangan itu memang naik dibandingkan survei sebelumnya. Pada Juni 2022, elektabilitasnya tercatat 22 persen, sedangkan pada Januari 2022 sebesar 20,5 persen.

Sementara, dalam survei yang dirilis Oktober, Prabowo mengantongi elektabilitas 17,6 persen, merosot tajam dibanding survei Juni 2022 sebesar 25,3 persen, dan survei Januari yang mencapai 26,5 persen.

Mengekor rapat, Anies Baswedan duduk di peringkat ketiga dengan elektabilitas 16,5 persen. Angka itu naik dari elektabilitas survei Juni 2022 sebesar 12,6 persen, dan survei Januari 2022 dengan capaian 14,2 persen.

Survei juga merekam sejumlah tokoh dengan elektabilitas capres di bawah 10 persen. Suara Ridwan Kamil melonjak drastis dengan tingkat keterpilihan 8,5 persen.

Kemudian, tingkat keterpilihan tokoh-tokoh lainnya yakni Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif atau Menparekraf Sandiaga Uno (2,5 persen), lalu Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa (2,3 persen).

Selanjutnya, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY (2,2 persen), dan Menteri Sosial Tri Rismaharini (1,2 persen).

Ada pula nama Ketua DPR RI Puan Maharani (1 persen), lalu mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok (0,7 persen).

Di urutan berikutnya ada Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (0,5 persen), terakhir Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (0,3 persen).

Dalam survei lain yang dirilis Populi Center pada Rabu (26/10/2022), Ganjar juga unggul dengan elektabilitas 29,7 persen.

Namun, berbeda dari survei Litbang Kompas, dalam survei ini Anies berada di urutan kedua dengan elektabilitas yang tak terpaut jauh sebesar 29,2 persen, lalu Prabowo dengan tingkat keterpilihan 27,6 persen.

Adapun dalam survei yang dirilis Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) pada Sabtu (22/10/2022), Ganjar memimpin dengan elektabilitas 24,0 persen.

Diikuti oleh Prabowo dengan tingkat keterpilihan 21,0 persen, dan Anies yang elektabilitasnya 18,7 persen.

Sosok cawapres

Di gelanggang pemilihan calon wakil presiden, survei Litbang Kompas yang dirilis Oktober 2022 menempatkan sosok Ridwan Kamil di urutan teratas dengah elektabilitas 11,5 persen. Tingkat keterpilihan mantan Wali Kota Bandung tersebut melonjak hampir 5 persen dari survei periode sebelumnya.

Emil, demikian sapaan akrabnya, berhasil mengungguli sejumlah tokoh seperti Sandiaga Uno yang elektabilitasnya sebesar 11,5 persen, dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan elektabilitas 6,6 persen.

Masih menyangkut survei elektabilitas cawapres, ada tiga nama yang sebenarnya digadang-gadang menjadi capres yakni mantan Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto.

Elektabilitas Anies sebagai cawapres berada di urutan ketiga dengan besaran 9,3 persen, Ganjar di peringkat keempat dengan tingkat keterpilihan 7,3 persen, dan Prabowo di urutan keenam dengan elektabilitas 4,4 persen.

Selanjutnya, ada Puan Maharani (1,4 persen), Ketua Umu PKB Muhaimin Iskandar (1,0 persen), dan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan atau Menko Polhukan Mahfud MD (0,8 persen).

Survei Populi Center pada periode yang sama juga menunjukkan hasil serupa. Menurut survei tersebut, Ridwan Kamil menjadi tokoh yang paling banyak diinginkan sebagai cawapres dengan elektabitas 17,1 persen.

Lalu ada nama Sandiaga Uno (15,8 persen), AHY (12,3 persen), Andika Perkasa (8,3 persen), Erick Thohir (7,8 persen), dan Khofifah (7,3 persen).

Penuh dinamika

Dari tiga nama yang kerap merajai survei capres, dua di antaranya telah menyatakan kesiapannya maju sebagai calon presiden.

Prabowo menjadi sosok yang pertama mendeklarasikan dirinya bakal mencalonkan diri sebagai presiden. Deklarasi itu diumumkan dalam rapat kerja nasional (Rakernas) Gerindra yang digelar pada Agustus lalu.

“Dengan ini saya menyatakan bahwa dengan penuh rasa tanggung jawab saya menerima permohonan saudara untuk bersedia dicalonkan sebagai calon presiden Republik Indonesia,” kata Prabowo di Sentul International Convention Center, Bogor, Jawa Barat, Jumat (12/8/2022).

Sementara, awal Oktober kemarin, Anies Baswedan diumumkan sebagai capres Partai Nasdem. Meski tak bergabung sebagai kader Nasdem, Anies mengaku siap dengan tugas barunya.

"Kami siap calon presiden. Dengan mohon rida Allah dan seluruh kerendahan hati, kami terima demi bangsa Indonesia," ujar Anies di Nasdem Tower, Jakarta Pusat, Senin (3/10/2022).

Hanya Ganjar yang hingga kini belum dideklarasikan oleh PDI-P. Sedianya, Ganjar sempat menyatakan kesiapannya maju sebagai capres jika partainya berkenan mengusung dia.

Namun, pernyataan Gubernur Jawa Tengah itu justru berujung sanksi teguran lisan dari partainya.

Pengakuan Ganjar dianggap multitafsir. Sebabnya, PDI-P belum mengumumkan satu pun nama capres yang akan mereka usung pada Pemilu 2024.

Elite partai banteng pun berulang kali menegaskan bahwa perihal capres dan cawapres masih menunggu keputusan Megawati Soekarnoputri sebagai pimpunan tertinggi.

"Semua kader mesti siap. Apa pun. Tapi keputusan ada di ketua umum dan itu adalah keputusan kongres dan semua kader harus ikut," kata Ganjar di kantor DPP PDI-P, Jakarta, Senin (24/10/2022).

https://nasional.kompas.com/read/2022/10/27/05300081/salip-menyalip-ganjar-prabowo-dan-anies-menuju-panggung-pilpres-2024

Terkini Lainnya

PKB Akui Pertimbangkan Airin Jadi Bacagub di Pilkada Banten 2024

PKB Akui Pertimbangkan Airin Jadi Bacagub di Pilkada Banten 2024

Nasional
Bantah Dapat Jatah 4 Menteri dari Prabowo, PAN: Jangan Tanggung-tanggung, 6 Lebih Masuk Akal

Bantah Dapat Jatah 4 Menteri dari Prabowo, PAN: Jangan Tanggung-tanggung, 6 Lebih Masuk Akal

Nasional
Kisah Runiti Tegar Berhaji meski Suami Meninggal di Embarkasi

Kisah Runiti Tegar Berhaji meski Suami Meninggal di Embarkasi

Nasional
Jokowi Mengaku Tak Bahas Rencana Pertemuan dengan Megawati Saat Bertemu Puan di Bali

Jokowi Mengaku Tak Bahas Rencana Pertemuan dengan Megawati Saat Bertemu Puan di Bali

Nasional
Soal Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Menkes Sebut WHO Sudah Ingatkan Risikonya

Soal Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Menkes Sebut WHO Sudah Ingatkan Risikonya

Nasional
Kemendikbud Akan Turun Periksa Kenaikan UKT, Komisi X DPR: Semoga Bisa Jawab Kegelisahan Mahasiswa

Kemendikbud Akan Turun Periksa Kenaikan UKT, Komisi X DPR: Semoga Bisa Jawab Kegelisahan Mahasiswa

Nasional
TII Serahkan Petisi Pansel KPK, Presiden Jokowi Didesak Pilih Sosok Berintegritas

TII Serahkan Petisi Pansel KPK, Presiden Jokowi Didesak Pilih Sosok Berintegritas

Nasional
Dilaporkan Nurul Ghufron ke Polisi, Ketua Dewas KPK: Ini Tidak Mengenakkan

Dilaporkan Nurul Ghufron ke Polisi, Ketua Dewas KPK: Ini Tidak Mengenakkan

Nasional
Tak Takut Dilaporkan ke Bareskrim, Dewas KPK: Orang Sudah Tua, Mau Diapain Lagi Sih?

Tak Takut Dilaporkan ke Bareskrim, Dewas KPK: Orang Sudah Tua, Mau Diapain Lagi Sih?

Nasional
Kemendikbud Kini Sebut Pendidikan Tinggi Penting, Janji Buka Akses Luas untuk Publik

Kemendikbud Kini Sebut Pendidikan Tinggi Penting, Janji Buka Akses Luas untuk Publik

Nasional
26 Tahun Reformasi, Aktivis 98 Pajang Nisan Peristiwa dan Nama Korban Pelanggaran HAM

26 Tahun Reformasi, Aktivis 98 Pajang Nisan Peristiwa dan Nama Korban Pelanggaran HAM

Nasional
Permohonan Dinilai Kabur, MK Tak Dapat Terima Gugatan Gerindra Terkait Dapil Jabar 9

Permohonan Dinilai Kabur, MK Tak Dapat Terima Gugatan Gerindra Terkait Dapil Jabar 9

Nasional
Dewas KPK Heran Dilaporkan Ghufron ke Bareskrim Polri

Dewas KPK Heran Dilaporkan Ghufron ke Bareskrim Polri

Nasional
Wapres Kunker ke Mamuju, Saksikan Pengukuhan KDEKS Sulawesi Barat

Wapres Kunker ke Mamuju, Saksikan Pengukuhan KDEKS Sulawesi Barat

Nasional
Momen Jokowi Jadi Fotografer Dadakan Delegasi Perancis Saat Kunjungi Tahura Bali

Momen Jokowi Jadi Fotografer Dadakan Delegasi Perancis Saat Kunjungi Tahura Bali

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke