Suara seperti petasan itu Marjuki dengar berasal dari rumah dinas Ferdy Sambo di Duren Tiga pada sore hari.
"Cuma saya mendengar suara kayak petasan," ujar Marjuki dalam agenda pemeriksaan saksi dengan terdakwa AKP Irfan Widyanto di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (26/10/2022).
Marjuki mengaku tidak tahu secara persis berapa kali suara seperti petasan itu muncul.
Seingat Marjuki, suara seperti petasan terdengar tiga kali dari dalam rumah Ferdy Sambo.
Hanya saja, Marjuki memilih tetap berada di dalam pos satpam. Tak lama kemudian, barulah rumah Sambo kedatangan banyak orang.
"Waktu mulai banyak yang datang, saya mendekat (ke rumah Sambo)," ucapnya.
Walau sudah mendekat ke rumah Sambo, Marjuki masih tidak tahu bahwa ada peristiwa pembunuhan di sana.
Dia menyebut tidak melihat ada mobil ambulans datang.
Marjuki baru tahu ada pembunuhan di rumah Sambo tiga hari kemudian atau pada Senin (11/7/2022).
Untuk menutupi kejahatannya, Sambo memerintahkan sejumlah anak buahnya termasuk AKP Irfan Widyanto untuk mengaburkan barang bukti.
Dalam dakwaan, AKP Irfan disebut berperan menghilangkan dan merusak barang bukti elektronik berupa DVR CCTV. Rekaman CCTV itu dinilai menjadi bukti penting untuk mengungkap apa yang terjadi di hari kematian Yosua.
Berdasarkan keterangan satpam lain, CCTV itu tepat mengarah ke samping rumah Sambo.
https://nasional.kompas.com/read/2022/10/26/15305751/satpam-kompleks-polri-dengar-suara-petasan-di-rumah-ferdy-sambo-saat