Hal itu diungkap adik Yosua, Mahareza Rizky dan kekasihnya, Vera Maretha Simanjuntak pada persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Selasa (25/10/2022) dengan terdakwa Richard Eliezer atau Bharada E.
Vera menuturkan ketika pertama kali bertugas sebagai ajudan Sambo pada tahun 2019, Yosua sempat mengeluh punya masalah dengan Daden.
“Dia (Yosua) pernah cerita suka duka jadi ajudan? Cerita enggak soal kerjaan?,” tanya hakim ketua Wahyu Iman Santosa.
“Tidak Yang Mulia, cuma pernah tahun 2019, kalau dia itu pernah ada masalah sama salah satu ajudan,” papar Vera.
“Siapa?” ucap hakim Wahyu.
“Brigadir Daden,” jawab Vera.
Kemudian, Reza mengatakan pernah menerima telepon dari Daden setelah Yosua meninggal pada 8 Juli 2022.
Dalam sambungan telepon, Daden bertanya apakah Reza membawa senjata api (senpi).
Pertanyaan serupa kembali disampaikan Daden di rumah pribadi Ferdy Sambo, Jalan Saguling, Duren Tiga, Jakarta Selatan sebelum Reza menuju Biro Provos Mabes Polri.
Reza merasa tingkat Daden kala itu tak wajar. Namun ia belum mengetahui bahwa hal itu terkait dengan penembakan pada Yosua.
“Di situ saya sudah curiga, tapi saya belum tahu apa-apa,” terangnya.
Hingga saat ini, Daden belum dinyatakan terlibat dalam dugaan pembunuhan berencana, maupun obstruction of justice yang melibatkan 6 perwira Polri bawahan Sambo.
Namun kuasa hukum keluarga Yosua, Kamaruddin Simanjuntak pernah menuding Daden kerap menghasut Sambo soal hubungan Putri dan Yosua.
Kamaruddin pun meyakini Daden yang mengatakan pada Sambo bahwa Yosua membocorkan rahasianya pada Putri.
Hal itu disampaikannya dalam tayangan di Youtube Kompas TV, 21 Agustus 2022.
https://nasional.kompas.com/read/2022/10/25/18401251/nama-daden-ajudan-sambo-disebut-di-sidang-geledah-adik-dan-punya-masalah