Noel mengatakan, hal itu nampak dari tiga faktor. Pertama, elit PDI-P tak menyerang Ganjar usai mengatakan siap mengikuti kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
“Kita melihat pernyataan Mas Ganjar itu sebenarnya (akibat) sudah ada konsolidasi di internal PDI-P,” ujar Noel pada Kompas.com, Sabtu (22/10/2022).
Proses konsolidasi itu, diduga juga diketahui dan mendapatkan restu dari Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.
Menurut Noel, Megawati tidak mungkin mengesampingkan hasil jajak pendapat berbagai lembaga survei yang kerap menunjukan elektabilitas Ganjar sebagai capres di urutan pertama.
“Kedua, dampak elektoral. Dua variabel itu menjadi pertimbangan Bu Mega nantinya untuk mengambil sebuah keputusan,” katanya.
Faktor ketiga, beberapa anggota Fraksi PDI-P DPR yang tergabung dalam Dewan Kolonel mendapat surat peringatan keras dan terakhir dari DPP PDI-P.
Surat tersebut telah ditandatangani oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto.
“Ini jelas (pesan) bahwa jangan lagi manuver-manuver berkaitan dengan sikap sinis pada Mas Ganjar, karena ini merusak konsilidasi, soliditas, dan marwah Mas Ganjar sebagai calon presiden dari PDI-P,” ujarnya.
Ia merasa berbagai sikap yang ditunjukan PDI-P sebagai organisasi pada tekad Ganjar membawa angin segar untuk perjuangan para relawan Gubernur Jawa Tengah itu.
“Ini bukan soal kepuasan politik, tapi terkait kepuasan batin,” katanya.
Diketahui, Ganjar Pranowo telah menyampaikan kesiapannya jika diberi kesempatan menjajal kontestasi perebutan kursi RI-1.
"Ketika partai kemudian sudah membahas secara keseluruhan dan dia akan mencari anak-anak bangsa yang menurut mereka terbaik, menurut saya, semua orang mesti siap akan hal itu," ungkap Ganjar, dikutip dalam wawancara yang diunggah kanal YouTube BeritaSatu, Selasa (18/10/2022).
https://nasional.kompas.com/read/2022/10/22/20070991/gp-mania-optimis-pdi-p-beri-tiket-ganjar-untuk-maju-capres