JAKARTA, KOMPAS.com - Jumlah pemilih Nasdem dari pemilih Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan diprediksi mengalami peningkatan, setelah partai itu mencalonkannya sebagai calon presiden pada Pilpres 2024, beberapa waktu lalu.
Hal tersebut diketahui berdasarkan survei yang dilakukan Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) pada 5-13 Agustus lalu.
"Pada Anies Baswedan, berubah dari sebelumnya hanya 3,8 persen pada survei tahun lalu di bulan Mei, kemudian pada survei terakhir di bulan Agustus, masa pemilih Anies yang mendukung Nasdem naik menjadi 8,1 persen," kata Direktur Riset SMRC Deni Irvani dalam tayangan Youtube SMRC TV, Kamis (6/10/2022).
Ia menambahkan, dukungan yang diberikan pemilih Anies kepada Nasdem, juga lebih kuat dibandingkan pemilih capres lainnya.
Ia pun membandingkan bagaimana perolehan dukungan suara Nasdem dari pemilih tokoh lain, seperti Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo maupun Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Hasilnya, suara Nasdem dari pemilih Ganjar tidak terjadi kenaikan signifikan.
"Pemilih Ganjar, itu tidak banyak berubah dukungannya kepada Nasdem. Dari 2,7 persen menjadi 3,7 persen, jadi tidak siginfikan," ungkapnya.
Sementara, suara Nasdem dari pemilih Prabowo justru turun dari 4,1 persen pada Mei 2021, menjadi 1,8 persen pada Agustus 2022.
"Dari masa pemilih Prabowo, kita melihat ada cenderung menurun dukungannya pada pemilih Nasdem," tutur Deni.
"Jadi kelihatan Nasdem, hingga survei Agustus 2022 sudah mulai menarik massa pemilih Anies secara lebih kuat dibanding dua massa pemilih capres yang lain," tambah dia.
Sekadar informasi, survei dilakukan dengan wawancara lapangan pada 5-13 Agustus 2022.
Populasi dalam survei diketahui sebanyak 1.053 orang.
Margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan sebesar lebih kurang 3,1 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen (asumsi simple random sampling).
https://nasional.kompas.com/read/2022/10/07/09334441/survei-smrc-ceruk-suara-nasdem-dari-pemilih-anies-meningkat