Salin Artikel

Alasan Nasdem Tak Usung Ganjar Sebagai Capres: Tidak Ada Kejelasan Kapan Memutuskan

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Nasdem Hermawi Taslim mengungkapkan alasan, tidak dipilihnya Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai calon presiden yang diusung oleh Nasdem.

Menurut dia, hal itu lantaran ketidakjelasan sikap Ganjar setelah namanya masuk ke dalam bursa bakal calon presiden yang hendak diusung Nasdem, bersama dua kandidat lainnya, yakni Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, beberapa waktu lalu.

“Bukan tidak ada balasan (dari Ganjar), tidak ada kejelasan kapan (memutuskan). (Padahal Partai Nasdem) harus kejar deadline biar jelas,” ucap Hermawi pada wartawan, Rabu (5/10/2022).

Hermawi menyampaikan, Partai Nasdem tak bisa menunggu sikap politik Ganjar. Sehingga, Nasdem memilih mengambil sikap untuk mengusung Anies.

“Karena kita berkejaran dengan waktu, kita sangsi apakah beliau (Ganjar) punya sikap yang teguh. Kan sebenarnya tinggal dijawab diplomatis saja, itu sebenarnya memuaskan kita tapi tidak ada jawaban sama sekali,” paparnya.

“Sekarang kita melangkah ke depan, kita sudah punya capres, kita harapkan dalam waktu dekat partai koalisi kita mengikuti jejak kita,” tuturnya.

Di sisi lain ia mengklaim masih terbuka kemungkinan untuk mengusung Ganjar, tapi pada posisi calon wakil presiden (cawapres).

Namun keputusan itu tak bisa ditentukan hanya oleh Partai Nasdem, tapi juga oleh Anies Baswedan.

Pasalnya Surya Paloh telah memberikan hak prerogatif pada Anies untuk menentukan cawapresnya sendiri.

“Tergantung nanti pembicaraan, tergantung persetujuan Anies terutama,” tandasnya.

Diketahui Ganjar, Anies dan Panglima TNI Andika Perkasa adalah tiga kandidat capres yang diusulkan dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai Nasdem pertengahan Juni lalu.

Kurang lebih empat bulan setelahnya, Surya Paloh menunjuk Anies sebagai capres yang diusung.

Ia meyakini Anies adalah kandidat paling mumpuni untuk menghadapi kontestasi Pilpres 2024.

Selain memberikan hak memilih cawapresnya sendiri, Surya turut memberi keleluasaan Anies untuk menentukan pilihan apakah akan menjadi kader Partai Nasdem atau tidak.

Adapun Ganjar merupakan kader PDI-P. Ia berulangkali menyampaikan tetap setia pada petunjuk dan arahan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.

Hingga kini Mega belum memutuskan kader yang dipilihnya untuk menjadi kandidat capres.

Sementara itu sejumlah elite PDI-P masih menunjukan dukungannya pada Puan Maharani untuk maju sebagai capres.

https://nasional.kompas.com/read/2022/10/05/21260361/alasan-nasdem-tak-usung-ganjar-sebagai-capres-tidak-ada-kejelasan-kapan

Terkini Lainnya

Pejabat Kementan Tanggung Sewa 'Private Jet' SYL Rp 1 Miliar

Pejabat Kementan Tanggung Sewa "Private Jet" SYL Rp 1 Miliar

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Nasional
Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Nasional
MK Jadwalkan Putusan 'Dismissal' Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

MK Jadwalkan Putusan "Dismissal" Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

Nasional
Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Nasional
Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke