JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera menyebut bahwa partainya sempat berbincang dengan Nasdem soal siapa saja nama yang cocok dipasangkan sebagai calon wakil presiden (cawapres) Anies Baswedan.
Adapun perbincangan itu dilakukan PKS dan Nasdem bersamaan dengan langkah membentuk koalisi Pemilu 2024.
Mardani menyebut beberapa nama di luar PKS dan Nasdem yang cocok mendampingi Anies.
"(Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono) salah satunya. Tapi, Bu Khofifah (Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa) juga sesuatu. Mas Ganjar (Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo) juga mungkin," kata Mardani di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (5/10/2022).
Mardani tak menjelaskan lebih lanjut alasan menyebut sejumlah nama itu cocok mendampingi Anies.
Selain tiga nama itu, Mardani juga membeberkan sejumlah nama di internal PKS untuk mendampingi mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu.
"Ya kita ajukan Kang Aher (mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan), ada juga ustadz Hidayat Nur Wahid (Wakil Ketua Majelis Syuro PKS), tapi itu mah internal," jelasnya.
Kendati demikian, Mardani menegaskan bahwa PKS tetap menghormati upaya Anies untuk mencari cawapres. Sebab, hal itu merupakan hak otoritas Anies.
"Otoritas capres untuk mencari yang terbaik, harus dihargai," ucapnya.
Anggota Komisi II DPR itu juga memberikan saran kepada Anies dalam mencari cawapres.
Salah satunya, kandidat cawapres itu harus mampu membuat kemenangan pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
"Formasinya harus yang formasi menang. Jangan sampai maksain, kalau kita maksain, ya ujung akhirnya nanti belum tentu menang," tutur Mardani.
Sebelumnya diberitakan, Anies Baswedan mengaku dibebaskan oleh Partai Nasdem untuk memilih sendiri nama calon wakil presiden untuk Pilpres 2024.
Hal itu dinyatakan usai Anies dideklarasikan oleh Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh sebagai capres, pada Senin (3/10/2022).
"Seperti tadi disampaikan Ketua Umum Nasdem Bapak Surya Paloh, beliau dan partai Nasdem, sudah menetapkan bahwa pemilihan pasangan diserahkan 100 persen kepada capres," kata Anies usai deklarasi di di Nasdem Tower, Jakarta Pusat, Senin siang.
Menurut Anies, keputusan terkait kebebasan memilih cawapres itu merupakan hasil pembahasan yang dilakukan sejak beberapa waktu lalu.
"Ini bukan hanya disampaikan di ruang terbuka tadi, beliau (Paloh) sudah sampaikan ini sejak beberapa waktu lalu," tuturnya.
Meski diserahkan kebebasan untuk memilih cawapres, Anies mengaku bakal menyelesaikan tanggung jawabnya terlebih dahulu sebagai gubernur hingga 16 Oktober 2022.
https://nasional.kompas.com/read/2022/10/05/16091501/pks-sarankan-nama-di-luar-internal-untuk-dampingi-anies-ahy-khofifah-dan