Johanis terpilih usai mengantongi 38 suara. Ia mengalahkan capim lainnya, yaitu I Nyoman Wara yang memperoleh 14 suara.
Ada hal menarik usai pengambilan keputusan melalui voting oleh Komisi III selesai dilakukan.
Saat itu, Wakil Ketua Komisi III DPR Adies Kadir melontarkan candaan kepada para anggota dewan yang hadir.
"Silakan nanti laporan ke bohir masing-masing," kata Adies dalam ruang rapat Komisi III, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu.
Setelah itu, ruang rapat Komisi III langsung diramaikan dengan suara tawa anggota Dewan.
Politisi Golkar itu lalu meminta persetujuan kepada anggota Komisi III terkait hasil voting capim KPK.
"Hasil voting, one man one vote dengan nama I Nyoman Wara jumlah suara 14 kemudian Johanis Tanak dengan suara 38 dan tidak sah satu suara. Total 53 suara seusai kehadiran," tutur Adies.
"Izinkan pimpinan menyimpulkan berdasarkan hasil perolehan suara seleksi calon anggota pengganti pimpinan KPK 2019-2023 atas nama Johanis Tanak terpilih sebagai calon anggota pengganti pimpinan KPK 2019-2023," lanjut dia.
Sementara itu, dihubungi terpisah, Adies menjelaskan maksud dari celetukannya soal "bohir" tersebut.
Menurut Adies, bohir yang dimaksud adalah para ketua umum (ketum) partai.
"Pimpinan partainya masing-masing," jelas Adies saat dihubungi.
"Kami ini kan petugas partai. Bohir kami, para ketum partai. Ya harus lapor ke ketum partai masing-masing lah," sambungnya.
Diketahui, bohir kerap diartikan sebagai pemilik modal atau pemilik proyek. Bohir berasal dari bahasa Belanda yang ditulis bouwheer.
https://nasional.kompas.com/read/2022/09/28/18444911/johanis-tanak-jadi-capim-terpilih-kpk-pimpinan-komisi-iii-silakan-lapor