"Menurut kami, itu keputusan yang biasa saja, hal yang wajar saja. Sebagai sebuah organisasi partai, dewan pimpinan cabang merekomendasikan nama itu hal yang biasa hal yang lumrah, tidak ada yang istimewa," kata Baidowi di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (27/9/2022).
Awiek, sapaan akrab Baidowi, menyebutkan bahwa DPC-DPC di luar DKI Jakarta juga memiliki tokoh yang diunggulkan di masing-masing daerah.
Ia mencontohkan, seluruh DPC PPP di provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta bulat mendukung Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno untuk maju sebagai calon presiden (capres).
Sementara, nama Ridwan Kamil muncul di DPC PPP se-Jawa Barat, begitu pula dengan Ganjar Pranowo di Jawa Tengah maupun Khofifah Indar Parawansa di Jawa Timur.
"Cabang kita di Indonesia ada 514 cabang yang bersuara kemarin itu baru 6 cabang, karena kebetulan ada di DKI Jakarta sehingga mudah diakses informasinya oleh publik seolah-olah PPP telah memutuskan," kata Awiek.
Awiek menegaskan, capres yang diusung oleh PPP akan ditentukan dalam forum musyawarah kerja nasional atau rapat pimpinan nasional yang paling cepat diadakan pada awal tahun 2023 mendatang.
Selain itu, ia mengingatkan, PPP juga harus berkomunikasi dengan Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu untuk menentukan capres dan cawapres.
"Kalau pun ada komunikasi-komunikasi politik, silakan saja itu hal yang wajar, tetapi dalam pengambilan keputusan merumuskan siapa yang nama-nama calon presiden dan calon wakil presiden yang akan diusung itu akan ditetapkan bersama-sama," kata Awiek.
Ketua DPC PPP Jakarta Pusat Abdul Hai menyampaikan dua rekomendasi, yakni rekomendasi untuk internal dan eksternal partai.
"(Untuk) eksternal, satu memberikan apresiasi kinerja kepada Gubernur DKI Anies," ujar Abdul.
"Kedua, merekomendasikan Bapak Anies sebagai calon presiden," katanya lagi.
https://nasional.kompas.com/read/2022/09/27/16443191/dpc-se-jakarta-rekomendasikan-anies-jadi-capres-dpp-ppp-biasa-saja-tak-ada