JAKARTA, KOMPAS.com - Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman mengkritik perilaku Gubernur Papua Lukas Enembe yang berjudi sementara masyarakatnya kesulitan karena masih menghadapi pandemi Covid-19.
Menurut Boyamin, kalaupun aktivitas judi tersebut dilakukan dengan uang pribadi, tetap saja tidak patut.
“Rakyatnya sedang kesusahan karena Covid-19 dan lain-lain masih belum pulih tapi kemudian gubernurnya yang katanya izin ke luar negeri untuk berobat tapi lebih banyak bermain judi. ini kan sangat memperihatinkan,” kata Boyamin saat dihubungi Kompas.com, Minggu (25/9/2022).
Sebagaimana diketahui, aktivitas judi Lukas terungkap dari temuan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) terkait setoran tunai Rp 560 miliar dari Lukas ke kasino judi.
Boyamin mengaku mendapatkan fakta bahwa Lukas berjudi di sejumlah tempat seperti Solaire Resort and Casino di Manila, Casino Genting Highland otomatis di Malaysia dan Hotel Crockford Sentosa di Singapura.
Foto tersebut, kata dia, diambil pada 19 Juli 2022.
Selain itu, Boyamin juga memiliki data perjalanan luar negeri Lukas Enembe sejak Desember 2021 hingga Agustus kemarin.
Dalam daftar yang dikirimkan Boyamin, Lukas tampak beberapa kali berkunjung ke Singapura, Malaysia, dan Filipina. Ia juga tercatat bepergian ke Timor Leste.
Jumlahnya mencapai 25 perjalanan dengan jalur udara maupun darat.
“Memang ada berobatnya, tapi sebagian besar untuk judi,” kata Boyamin.
Sebelumnya, Lukas Enembe menjadi sorotan karena diduga menerima gratifikasi Rp 1 miliar terkait APBD Papua.
Belakangan PPATK mengungkap transaksi ganjil dari rekening Lukas. Salah satunya setoran tunai ke kasiono judi.
Kuasa hukum Lukas membenarkan aktivitas judi itu. Namun, sumber uang itu diklaim bersumber dari kantong sendiri.
https://nasional.kompas.com/read/2022/09/25/10425281/maki-sentil-gubernur-papua-berjudi-saat-rakyat-sedang-kesusahan