Pesawat yang dipiloti oleh Lettu Laut (P) Judistira Eka Permady dan kopilot Letda Laut (P) Dendy Kresna Bhakti itu jatuh saat melaksanakan latihan air defense exercise atau latihan antiserangan udara.
Hingga kini, TNI AL belum bisa memastikan mengenai kondisi kedua penerbang.
“Untuk kondisi pilot belum bisa kita pastikan,” kata Komandan Pusat Penerbangan Angkatan Laut (Danpuspenerbal) Laksamana Muda (Laksda) TNI Dwika Tjahja Setiawan dalam konferensi pers di Markas Besar Angkatan Laut (Mabesal), Jakarta, Rabu.
Adapun pesawat tersebut take off atau lepas landas dari Bandara Juanda dengan rute Sub-(Armada) Loc Area-Sub, Surabaya, pada pukul 08.45 WIB.
Tak lama setelah lepas landas, pesawat dilaporkan hilang kontak di wilayah antara Bangkalan, Madura dan Gresik, pada pukul 08.55 WIB.
Dwika mengatakan, tim SAR TNI AL masih melakukan proses pencarian dengan mengerahkan 7 KRI, 1 pesawat CN-235, 2 Helikopter, 2 Kapal Angkatan Laut (KAL), 2 Tim Kopaska, dan 2 tim penyelam.
“Adapun kemunginan penyebab dari kecelakaan itu masih kita dalami karena kita menurunkan tim investigasi setelah pesawat itu kita temukan,” kata dia.
https://nasional.kompas.com/read/2022/09/07/16401491/pesawat-bonanza-tni-al-jatuh-tenggelam-di-selat-madura-2-penerbang-belum