Pada misi OCA, peserta latihan dibagi menjadi dua regu, yakni tim biru dan tim merah.
Tim biru yang salah satunya diisi oleh 4 F-16 TNI AU bertugas melakukan serangan secara lebih masif guna merebut wilayah lawan.
“Serangan dengan menghancurkan kekuatan udara musuh, baik berupa pesawat terbang maupun infrastuktur yang mendukung kekuatan udara musuh,” demikian keterangan tertulis Dispenau, Selasa (6/9/2022).
Sedangkan tim merah juga melakukan pertahanan secara yang lebih masif, baik pada sisi timur maupun sisi barat.
Tim biru di bawah pimpinan Japan Air Self-Defense Force (JASDF) sebagai mission commander mengerahkan 51 pesawat.
Di dalamnya melibatkan 4 pesawat F-16 TNI AU yang bertugas memimpin elemen pengawalan. Selain itu juga terdapat 4 F-35A dari Australia, 4 F-15 dari Singapura, dan 4 FGR4 dari Inggris.
Tim merah dengan mission commander Royal Australian Air Force (RAAF) dengan kekuatan 28 pesawat, dan melibatkan 1 pesawat F-16 TNI AU bertugas mempertahankan wilayahnya dari serangan tim biru.
Dalam latihan yang berlangsung pada 20 Agustus hingga 8 September 2022 di Australia ini, enam unit F-16 Fighting Falcon dikerahkan TNI AU.
Enam pesawat ini berasal dari Skadron Udara 3 Lanud Iswahjudi, Magetan, Jawa Timur.
Selain F-16 Fighting Falcon, TNI AU juga menerjunkan tiga pesawat C-130 Hercules untuk mendukung angkutan personel dan logistik.
Ketiga pesawat C-130 berasal dari Skadron 31 Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Skadron 32 Lanud Abdulrachman Saleh, Malang dan Skadron 33 Lanud Sultan Hasanuddin, Makassar.
Latihan ini diikuti 14 negara yaitu Australia, Amerika Serikat, Indonesia, Jepang, Singapura, India, Korea Selatan, Perancis, Kaledonia Baru, Inggris, Jerman, Selandia Baru, dan Kanada.
https://nasional.kompas.com/read/2022/09/06/10072211/f-16-tni-au-pimpin-elemen-pengawalan-dalam-latma-pitch-black-di-australia