Keempat MoU tersebut diperlihatkan di Ruang Teratai, Istana Kepresidenan Bogor, Senin (5/9/2022).
Kesepakatan Indonesia-Filipina itu, pertama adalah rencana Aksi Kerja Sama Bilateral atau Plan of Action (PoA) RI-Filipina Tahun 2022-2027.
Rencana aksi ini merupakan dokumen strategis yang menjadi rujukan upaya peningkatan kerja sama bilateral kedua kedua negara.
Rencana Aksi ini meliputi berbagai kegiatan strategis yang konkret pada bidang politik, hukum, keamanan, ekonomi, budaya, pariwisata, konsuler, perlindungan, dan saling dukung pencalonan di lembaga internasional.
Kedua, persetujuan kerja sama di bidang pertahanan dan keamanan atau Agreement on Cooperative Activities in the Field of Defense and Security.
Persetujuan ini merupakan pembaruan dari perjanjian kerja sama pertahanan RI-Filipina yang ditandatangani pada tahun 1997.
Area kerja sama mencakup latihan dan operasi bersama, pengembangan sumber daya manusia, pengembangan teknologi pertahanan, dan kerja sama logistik guna mewujudkan keamanan di wilayah kedua negara.
Ketiga, nota kesepahaman bidang kerja sama kebudayaan atau MoU on Cultural Cooperation.
Nota kesepahaman ini bertujuan untuk pengembangan kerja sama budaya yang mencakup area partisipasi pada festival seni (film, musik, pameran buku, dan lain lain), penerjemahan karya sastra, pencegahan perdagangan ilegal terhadap benda budaya, dan kerja sama lainnya yang disepakati.
Keempat, nota kesepahaman dalam pengembangan dan promosi ekonomi kreatif atau MoU for Cooperation in the Development and Promotion of the Creative Economy.
Nota kesepahaman ini memfasilitasi kerja sama pengembangan dan promosi industri kreatif kedua negara mencakup jasa kreatif, audio visual, seni, buku, media, dan bentuk lain yang disepakati.
Untuk memastikan implementasinya, kedua negara akan membentuk Indonesia–Philippines Joint Task Force guna melakukan monitoring dan evaluasi.
Sebelumnya, Presiden Jokowi memaparkan sejumlah hal yang dibicarakan dalam pertemuan bilateral dengan dan Presiden Ferdinand Marcos Jr.
Pertama, perihal peningkatan volume perdagangan kedua negara.
"Indonesia secara khusus mendorong peningkatan ekspor produk makanan dan minuman, farmasi, serta produk kelapa, dan rumput laut," tutur Jokowi sebagaimana dilansir dari siaran pers Sekretariat Presiden.
"Saya mengajak Filipina untuk terus mengembangkan potensi perdagangan dan juga konektivitas di wilayah perbatasan. Saya mengusulkan revitalisasi jalur kapal Ro-Ro Bitung-Davao dan membuka jalur penerbangan Manado-Davao," lanjutnya.
Kedua kepala negara juga membahas peningkatan intensitas kerja sama infrastruktur dan industri strategis.
Menurut Presiden Jokowi, beberapa BUMN Indonesia sudah ikut serta dalam program pembangunan di Filipina.
Misalnya proyek pengadaan dua kapal landing platform dockoleh PT PAL dan proyek persinyalan kereta di Manila oleh PT Len Industri.
Kedua pemimpin pun membahas penguatan kerja sama perbatasan.
Presiden Jokowi dan Presiden Marcos Jr sepakat untuk meninjau kembali dua perjanjian pengamanan perbatasan agar terus relevan bagi masyarakat di perbatasan, yaitu Revise Border Crossing Agreement dan Border Patrol Agreement.
Sementara itu, Presiden Ferdinand Marcos Jr antara lain menyampaikan terima kasih atas bantuan dan keterlibatan sejumlah BUMN Indonesia dalam berbagai program infrastruktur di Filipina.
"Kami terus berterima kasih kepada Indonesia atas bantuan dan keterlibatan mereka dalam program infrastruktur pendahulu saya Presiden Duterte dan komitmen mereka yang berkelanjutan, tidak hanya untuk melanjutkan program ini tetapi meningkatkan volume dan kedekatan antara kedua negara kita," ujar Presiden Filipina ke-17 tersebut.
https://nasional.kompas.com/read/2022/09/05/20082931/presiden-jokowi-dan-presiden-ferdinand-marcos-jr-sepakati-4-mou