Hal itu disampaikan menyusul rencana PDI Perjuangan bertemu Partai Gerindra, Minggu (4/9/2022).
“Semangat kita sebenarnya ingin minimal tiga pasangan. Tiga pasangan itu sebenarnya sesuai dengan konfigurasi partai papan atas yang ada tiga,” tutur Huda ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (1/9/2022).
Adapun tiga parpol papan atas yang dimaksudnya yakni PDI Perjuangan, Partai Gerindra, dan Partai Golkar.
Menurut Huda, jika parpol besar membentuk poros masing-masing, kemungkinan besar Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 bakal diikuti tiga pasangan calon (paslon).
Kondisi itu menurutnya cukup untuk menghilangkan polarisasi atau keterbelahan di masyarakat.
“Artinya masyarakat ada opsi di luar dua pasangan. Kalau dua pasangan, potensi untuk terjadi polarisasi itu pasti akan kuat,” ucap dia.
“Nah dengan partai papan atas bikin blok sendiri saya kira akan lebih bagus ya,” kata dia.
Di sisi lain, Huda melihat ada cukup tantangan jika PDI Perjuangan hendak berkoalisi dengan Partai Gerindra.
Sebab, perolehan suara Gerindra dalam Pemilu 2019 berada di bawah PDI Perjuangan.
Di sisi lain, Prabowo Subianto masih memiliki keinginan untuk menjadi capres.
“Masih butuh diskusi panjang, saat yang sama Pak Prabowo ingin jadi capres, kalau yang logis ya mengajak partai menengah,” ujar dia.
Partai Gerindra membentuk koalisi dengan PKB untuk menghadapi Pemilu 2024.
Kedua parpol telah menandatangani piagam deklarasi yang berisi lima poin kesepakatan, salah satunya kerja sama dengan parpol lain bakal dirembukan bersama kedua belah pihak.
Kemudian, penentuan capres-cawapres koalisi menjadi keputusan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.
https://nasional.kompas.com/read/2022/09/01/14524951/pdi-p-bakal-bertemu-gerindra-pkb-ingin-partai-papan-atas-bikin-blok-politik